Ambon (ANTARA) - Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa menegaskan, upaya memberantas penambangan ilegal (illegal mining) seperti di Gunung Botak, Kabupaten Buru tidaklah mudah meski pun sebelumnya sudah ada langkah tegas tetapi tidak bertahan lama.
"Namun kali ini langkah tegas yang dilakukan Polda Maluku berhasil karena aparat kepolisian yang bekerja dengan benar," kata Kapolda di Ambon, Senin.
Coba kalau bekerja tidak benar maka langkah penertiban hanya sementara dan penertiban dalam rangka meningkatkan setoran dan itu berbahaya.
"Mari kita tertibkan ini karena kemarin setorannya sedikit jadi dirazia," tegasnya.
Sejak awal wartawan sudah bertanya-tanya dengan senyum penuh pesimistis tentang seberapa besar keseriusan Kapolda Maluku dalam menutup Gunung Botak.
"Saya katakan saksikan sendiri dan Gunung Botak masih streil sampai saat ini dan manajemen tiga perusahaan besar disidik termasuk para penambang ilegal antara 8.000 hingga 10.000 orang itu mau meninggalkan lokasi dengan ikhlas tanpa insiden," tandas Kapolda.
Kalau di daerah lain seperti di Pulau Sumatera, sebagian Pulau Jawa, Sulawesi pasti ada keributan ketika ada penertiban PETI dan kemungkinan pemicunya tanpa kesungguhan, sosialisasi, atau penertiban dilakukan namun sebagian orang masih beroperasi sehingga menimbulkan kemarahan orang lain.
Berbagai keberhasilan ini merupakan sebuah prestasi yang menonjol walau pun ada pemecatan sejumlah oknum anggota yang melakukan pelanggaran.
Kapolda Maluku tegaskan berantas penambangan ilegal tidak mudah
Senin, 30 Desember 2019 11:57 WIB