Ambon (Antara Ambon) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku menggelar pelatihan pencatatan keuangan sederhana dan sosialisasi skim kredit perbankan bagi Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di Kota Ambon.

"Melalui pelatihan dan sosialisasi ini peserta akan memiliki ketrampilan pencatatan keuangan sederhana," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Maluku, Ocky Ganesia, di Ambon, Selasa.

Pelatihan diikuti 35 KSM Kota Ambon yang dihadiri lima orang tenaga ahli PNPM-MP dan dua orang fasilitator PNPM-MP. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari Selasa dan Rabu.

Narasumber merupakan pejabat dari beberapa bank di Kota Ambon, yakni Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BPD Maluku, Bank BTN, Bank Indonesia, dan Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB).

Menurut Ocky, peserta merupakan anggota KSM dari Desa Lateri dan Desa Hative Besar yang telah mendapat binaan PNPM Mandiri Perkotaan, dengan bidang usaha yang digeluti antara lain perdagangan, penjual tanaman hias, pembuatan roti, penjual makanan, penjahit pakaian dan lain-lain.

Tujuan pelatihan agar KSM memiliki ketrampilan dalam melakukan pencatatan keuangan sederhana, mengenal perbankan dan perkreditan, mengetahui cara membuka akses kredit perbankan, memahami fungsi BI dalam mendorong pengembangan UMKM.

Team Leader PNPM-MP Khasan Pribadi dalam sambutannya menyambut baik kerja sama yang terjalin antara BI dan PNPM-MP dalam memperkuat aspek keuangan KSM.

"Dengan penguatan aspek keuangan maka semakin membuka kesempatan bagi KSM untuk memperkuat permodalan melalui kredit bank," katanya.

"Saya berharap juga agar pelatihan ini dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan lain sehingga kemitraan dengan BI dan perbankan lainnya dapat terus terbina dalam rangka mendorong berkembangnya KSM-KSM di daerah ini," tambahnya.

Asisten Manajer Bisnis Mikro Bank BRI Cabang Ambon, Drajat Surapati memaparkan tentang pencatatan keuangan sederhana terkait dengan konsep Harga Pokok Penjualan (HPP), biaya-biaya penjualan, umum dan adminsitrasi serta cara menghitung tambahan modal kerja untuk meningkatkan penjualan.

"Diharapkan materi-materi dalam pelatihan ini dapat diterapkan oleh KSM," kata Drajat.

Ia menambahkan KSM juga dilatih bagaimana cara penggunaan dana secara efektif dan efisien, disiplin pembuatan administrasi dan pengawasan penggunaan dana.

Karena itu, diimbau kepada KSM supaya untuk lebih dikenal oleh bank, maka salah satu trik yang digunakan adalah membuka rekening tabungan di bank sehingga bisa mengetahui karakter dan kemampuan atau kapasitas usaha.

"Pada prinsipnya bank tetap akan memberikan kredit kepada KSM jika usahanya produktif, memiliki legalitas usaha, bidang usaha belum jenuh, usaha tidak melanggar etika atau moral serta usahanya layak," kata Drajat.

Pewarta: Finus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014