Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff menegaskan kawasan Teluk Ambon bagian dalam dan luar yang merupakan salah satu daya tarik kunjungan wisatawan ke Maluku harus bersih dari sampah.

"Keindahan Teluk Ambon sangat dikagumi wisatawan. Karena itu kawasan teluk harus dijaga kelestariannya terutama dari sampah," katanya dalam sambutan tertulis dibacakan Asisten Bidang Kesejahteraan sosial Setda Maluku Ally Sela saat membuka lomba kreativitas daur ulang sampah di Ambon, Rabu.

Kawasan teluk Ambon, ujarnya sejak dahulu terkenal, dikagumi dan menjadi salah satu daya tarik wisatawan dalam dan luar negeri saat pertama kali berkunjung ke Kota Ambon dan Maluku, dan dijuluki "Hongkong mini" Indonesia.

"Siapa pun yang berkunjung ke Ambon pasti kesan pertama adalah mengagumi keindahan kota Ambon, terutama jika dipandang dari kawasan pegunungan saat malam hari. Kondisi dan keindahannya hampir sama dengan Hongkong di malam hari," ujarnya.

Pemprov Maluku tandas Gubernur bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon sedang mempersiapkan rancangan peraturan daerah (ranperda) tentang pengelolaan kawasan teluk Ambon bagian dalam maupun luar, terutama mengarasi kerusakan lingkungan lautnya.

Selain itu, bersama Pemkot Ambon merancang berbagai rencana dan program pengelolaan kawasan teluk Ambon, agar bermanfaat serta menjadi tempat bagi masyarakat untuk mencari nafkah.

Begitupun berbagai upaya penanganan sampah rumah tangga yang dibuang ke sungai-sungai agar tidak terbawa ke perairan teluk Ambon saat musim hujan dengan memasang jaring di muara sungai.

Gubernur Said juga memandang program "Ambon Water Front City" yang diprogramkan pemkot Ambon, dengan tujuan mempercantik kawasan pesisir Teluk Ambon, memberdayakan masyarakat yang bermukim disekitar teluk dalam beberapa tahun terakhir juga perlu didukung semua pihak.

"Memang tidak mudah mengubah paradikma dan pola pikir masyarakat saat ini untuk peduli terhadap lingkungan, terutama menjaga keindahan dan kebersihan kawasan teluk Ambon. Semua komponen harus diberdayakan untuk peduli lingkungan, teurtama kawasan teluk Ambon sejak dini," katanya.

Dia memandang, lomba kreativitas daur ulang sampah yang digelar dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup sedunia yang jatuh pada 5 Juni, merupakan salah satu langkah terobosan guna meningkatkan kepedulian seluruh komponen masyarakat terhadap kelestarian ekosistem lingkungan, termasuk lingkungan laut, teluk dan pesisir, sebagai basis utama kelestarian sumber daya alam.

"Karena itu berbagai kegiatan pengelolaan lingkungan serta upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pengelolaan lingkungan secara baik dan benar, serta pengelolaan sampah dalam skala rumah tangga maupun industri perlu terus digiatkan sejak dini," tandasnya.

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Maluku menggelar sejumlah lomba dalam rangka memeriahkan Hari Lingkungan Hidup sedunia diantaranya limba kreativitas daur ulang sampah, lomba bersih pantai serta kampanye bersih sungai.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014