Harga kopra di Kota Ternate dan berbagai daerah lainnya di Maluku Utara (Malut) mengalami lonjakan signifikan pada Desember 2024 dan saat ini harga di tingkat pasar mencapai Rp14.500 per kilogram.
"Memang, kenaikan harga ini dipengaruhi oleh skema permintaan pasar, sebab, kalau permintaan kecil, harga rendah, namun jika permintaan tinggi, harga akan melonjak. Beberapa waktu lalu petani kelapa menahan hasil olahan kelapanya. Hal ini membuat permintaan pasar meningkat sehingga harga ikut alami kenaikan," kata salah seorang pengusaha pengumpul hasil bumi, Ishak di Ternate, Jumat.
Menurut dia, Jika bulan lalu harga kopra gudang dan harian berada di kisaran Rp12 ribu per kilogram, kini harga kopra gudang mencapai Rp14.500 per kilogram, sementara kopra harian dijual seharga Rp13.000 per kilogram.
Kenaikan harga kopra ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani kelapa di Ternate dan meringankan beban operasional. Namun, para petani berharap pemerintah dapat membantu menjaga stabilitas harga di masa mendatang.
Lonjakan harga kopra ini membawa angin segar bagi para petani di sejumlah daerah di Malut,
Agus misalnya, salah satu petani kelapa, mengaku senang dengan peningkatan harga tersebut.
"Semoga harga ini terus meningkat. Beberapa bulan lalu saat harga kopra masih di kisaran Rp12 ribu per kilogram, kami kesulitan menutupi biaya operasional. Alhamdulillah, sekarang harga naik. Tadi saya jual kopra dengan harga Rp14.000 per kilogram, ini membantu kami membayar upah buruh yang tertunda," ujarnya.
Sedangkan, harga komoditas lain seperti cengkih dan pala masih stagnan. Hanifa, karyawan Toko Modern Raya, menyebutkan bahwa harga cengkih tetap di angka Rp100.000 per kilogram, sedangkan harga pala berkisar antara Rp85.000 hingga Rp88.000 per kilogram.
Sebelumnya, Pemkab Halmahera Utara terus memantau harga komoditas olahan kelapa jenis kopra di wilayah setempat yang naik signifikan dan saat ini harganya mencapai Rp14 ribu per kilogram.
"Kami terus pantau dan saat ini di sejumlah Usaha Dagang (UD) harga kopra sudah tembus di angka Rp14 ribu per kg," kata Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Nyoter Koenoe
Dia mengatakan, pihaknya tentu terus menjaga dan memantau perkembangan harga-harga hasil tani dan bahan pokok masyarakat (Bapokmas) agar terus menjadi acuan langkah yang akan diambil jika di temukan ada dugaan permainan harga oleh pedagang atau pembeli hasil tani masyarakat.
"Kami pantau terus sehingga tengkulak juga tidak mempunyai ruang dalam permainan harga Bapokmas dan pembelian komoditi kopra yang menjadi mata pencarian warga Halmahera Utara," ujarnya.
Harga kopra tertinggi Rp14.000 per kilogram, dan terendah Rp12.500 per kg. Sementara harga komoditas lain seperti pala kering tertinggi Rp90.000 per kilogram terendah Rp85.000 per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Memang, kenaikan harga ini dipengaruhi oleh skema permintaan pasar, sebab, kalau permintaan kecil, harga rendah, namun jika permintaan tinggi, harga akan melonjak. Beberapa waktu lalu petani kelapa menahan hasil olahan kelapanya. Hal ini membuat permintaan pasar meningkat sehingga harga ikut alami kenaikan," kata salah seorang pengusaha pengumpul hasil bumi, Ishak di Ternate, Jumat.
Menurut dia, Jika bulan lalu harga kopra gudang dan harian berada di kisaran Rp12 ribu per kilogram, kini harga kopra gudang mencapai Rp14.500 per kilogram, sementara kopra harian dijual seharga Rp13.000 per kilogram.
Kenaikan harga kopra ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani kelapa di Ternate dan meringankan beban operasional. Namun, para petani berharap pemerintah dapat membantu menjaga stabilitas harga di masa mendatang.
Lonjakan harga kopra ini membawa angin segar bagi para petani di sejumlah daerah di Malut,
Agus misalnya, salah satu petani kelapa, mengaku senang dengan peningkatan harga tersebut.
"Semoga harga ini terus meningkat. Beberapa bulan lalu saat harga kopra masih di kisaran Rp12 ribu per kilogram, kami kesulitan menutupi biaya operasional. Alhamdulillah, sekarang harga naik. Tadi saya jual kopra dengan harga Rp14.000 per kilogram, ini membantu kami membayar upah buruh yang tertunda," ujarnya.
Sedangkan, harga komoditas lain seperti cengkih dan pala masih stagnan. Hanifa, karyawan Toko Modern Raya, menyebutkan bahwa harga cengkih tetap di angka Rp100.000 per kilogram, sedangkan harga pala berkisar antara Rp85.000 hingga Rp88.000 per kilogram.
Sebelumnya, Pemkab Halmahera Utara terus memantau harga komoditas olahan kelapa jenis kopra di wilayah setempat yang naik signifikan dan saat ini harganya mencapai Rp14 ribu per kilogram.
"Kami terus pantau dan saat ini di sejumlah Usaha Dagang (UD) harga kopra sudah tembus di angka Rp14 ribu per kg," kata Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Nyoter Koenoe
Dia mengatakan, pihaknya tentu terus menjaga dan memantau perkembangan harga-harga hasil tani dan bahan pokok masyarakat (Bapokmas) agar terus menjadi acuan langkah yang akan diambil jika di temukan ada dugaan permainan harga oleh pedagang atau pembeli hasil tani masyarakat.
"Kami pantau terus sehingga tengkulak juga tidak mempunyai ruang dalam permainan harga Bapokmas dan pembelian komoditi kopra yang menjadi mata pencarian warga Halmahera Utara," ujarnya.
Harga kopra tertinggi Rp14.000 per kilogram, dan terendah Rp12.500 per kg. Sementara harga komoditas lain seperti pala kering tertinggi Rp90.000 per kilogram terendah Rp85.000 per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024