Ambon (Antara Maluku) - Kodam XVI/Pattimura menyiagakan pasukan untuk pengamanan ramadhan, mudik dan Idul Fitri 1435 H yang diperkirakan jatuh pada 28-28 Juli 2014.

Pasukan tersebut juga disiagakan untuk pengamanan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 lalu.

"Untuk mengantisipasi menghadapi lebaran, pasukan TNI sudah siap dan inklud bersamaan waktu pengamanan pelaksanaan Pilpres," kata Wakil Penerangan Kodam XVI/Pattimura, Letkol TNI Setia Jiwa, di Ambon, Jumat.

Menurut dia, pasukan TNI untuk pengamanan lebaran jumlahnya sama pada pengamanan Pilpres yakni sebanyak 1.600 personil/prajurit.

"Kami tetap siagakan pasukan sebanyak 1.600 personel, dari jumlah ini untuk wilayah Maluku berjumlah 900 personel dan wilayah Maluku Utara berjumlah 700 personel," ungkapnya.

Letkol Setia juga menjelaskan, Panglima TNI Jenderal Moeldoko telah melakukan pembicaraan telepon dan visual jarak jauh dengan para Panglima Kodam seluruh daerah di Indonesia, untuk menekan kembali tetap meningkatkan kesiapsiagaan mengamankan hasil penghitungan suara Pilpres pada 22 Juli 2014 sampai pada pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.

"Hari ini Panglima Kodam XVI/Pattimura Mayjen TNI Meris Wiryadi menerima telepon dan visual jarak jauh dengan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, beliau menekankan agar tetap meningkatkan pengamanan hasil penghitungan suara Pilpres," kata Letkol Setia.

Panglima TNI meminta seluruh Kodam agar selalu mengikuti perkembangan situasi. "Panglima TNI sudah perintahkan kepada seluruh aparat TNI agar menindak tegas, apabila ada oknum-oknum yang ingin menganggu pelaksanaan kelancaran penghitungan suara," katanya.

Panglima TNI, lanjut Setia bahwa pengamanan tetap disesuaikan dengan SOP (Standar Operasional Prosedur), artinya tetap profesional dan proporsional dan apabila ada pihak yang menganggu perlu diambil langkah tegas sesuai dengan SOP.

"Apabila ada gangguan yang serius perlu mengambil langkah tegas untuk melumpuhkan menggunakan peluru karet dan tidak boleh menggunakan peluru standar, ini penegasan Panglima TNI," kata Letkol Setia.

Panglima TNI juga meminta seluruh jajaran TNI agar tetap siaga melaksanakan persiapan, baik materil, personil, alat perlengkapan serta melaksanakan latihan-latihan setiap saat untuk menghadapi segala kemungkinan bisa terjadi. Terpenting tetap meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait di setiap wilayah masing-masing.

"Panglima TNI juga meminta kepada seluruh jajaran TNI untuk tetap memegang teguh netralitas sesuai dengan instruksi Presiden. Jadi TNI tetap harus netral bersama Polri, ini penekanan Panglima TNI," ujarnya.

Selanjutnya Panglima juga meminta prajurit TNI dan pihak kepolisian untuk memberikan pengamanan kepada KPU dalam proses penghitungan suara jangan sampai ada pihak yang menganggu.

"Pengamanan terhadap KPU perlu dilakukan jangan sampai pelaksanakan penghitungan suara diganggu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menganggalkannya. Karena itu TNI dalam melaksanakan tugas harus mengutamakan kepentingan bangsa dan negara bukan kepentingan yang lain, inilah penekanan Panglima TNI," kata Letkol Setia Jiwa.

Pewarta: Finus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014