Empat senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD)-RI asal Maluku Utara  menyampaikan aspirasi masyarakat yang telah diserap di daerah pemilihan  untuk disuarakan di pusat pada masa Sidang III Tahun 2024-2025 di Gedung Nusantara V, Jakarta.

Anggota DPD RI dari dapil Malut, Hasby Yusuf dihubungi Kamis di Ternate mengatakan pihaknya akan terus mengawal demi kepentingan daerah.

Ia menekankan pentingnya  pelibatan pemerintah desa dan BUMDes dalam program makan gizi gratis, memastikan bahan makanan halal dan alokasi anggaran yang memadai.

Kemudian penyusunan petunjuk teknis, perda, dan perdes sebagai dasar hukum,  pemberian sanksi tegas kepada perusahaan tambang yang melanggar hak pekerja, pemenuhan kebutuhan dasar pascabencana di Halmahera Selatan dan  dukungan untuk pemekaran daerah otonomi baru seperti Kabupaten Obi dan Kota Bacan.


Dalam kesempatan itu, Anggota DPD RI asal Malut  Sultan Ternate Hidayat M Sjah mendesak pengesahan  RUU Perlindungan Masyarakat Adat  sebagai solusi komprehensif untuk melindungi hak masyarakat adat.

Kemudian meminta penetapan Sofifi sebagai kota administrasi otonom dan mengganti nama provinsi menjadi Provinsi Moluku Kie Raha.

Lalu mendorong kajian akademik untuk mempercepat pengesahan  RUU Daerah Kepulauan,  mengusulkan kembali ke sistem pemilihan  kepala daerah tidak langsung untuk mengurangi kemudaratan.

Sementara Anggota DPD RI  Graal Taliawo  menyoroti kurangnya fasilitas pendukung di ruas jalan nasional, termasuk marka, rambu, dan trotoar.

Ia menemukan  masalah drainase yang menyebabkan genangan air di beberapa ruas jalan hingga  jembatan yang sempit sehingga rawan kecelakaan dan kebutuhan pembangunan talud pantai dan sungai untuk mengatasi banjir.

Anggota DPD RI  K Namto Roba  menilai  perlu peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, pendataan UMKM yang lebih baik untuk memaksimalkan pemberian bantuan, perluasan pendapatan asli daerah melalui sektor pajak dan retribusi.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2025