Ternate (Antara Maluku) - Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menghentikan pencarian tujuh penumpang korban tenggelamnya longboat di perairan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), pada 14 September 2014, setelah melakukan pencarian selama sepekan.

Kepala Basarnas Malut Letkol Amiruddin mengatakan di Ternate, Senin, Tim SAR memutuskan menghentikan pencarian tersebut sesuai ketentuan yang berlaku bahwa masa pencarian berlaku selama tujuh hari terhitung saat terjadinya musibah.

Alasannya, ketahanan manusia saat hilang di laut sampai tujuh hari saja dan tim Basarnas telah menghentikan pencariannya pada Minggu (21/9).

Selain itu karena tim berkesimpulan bahwa sulit menemukan tujuh korban tersebut karena tim sebelumnya telah menyisir sejumlah lokasi yang diperkirakan bisa menemukan korban, namun hasilnya nihil.

"Walaupun secara resmi pencarian telah dihentikan, namun masih ada armada yang disiapkan untuk mencoba melakukan pencarian di beberapa lokasi yang diduga menjadi tempat hanyutnya para korban," katanya.

Tim Basarnas tetap melakukan upaya pencarian korban yang hilang di perairan Sanana itu dengan melakukan berbagai upaya, salah satunya mengerahkan kapalnya untuk terus melakukan pemantauan kemungkinan adanya tanda-tanda keberadaan korban.

Pemkab setempat juga mengerahkan ratusan personel bersama belasan kapal cepat dikerahkan untuk mencari korban longboat yang hilang di perairan Sanana.

Ketujuh penumpang longboat yang hilang tersebut masing-masng Putri Pora, Givar Pora, Rifaldi Pora, Julfikar Pora, Buryanid Pora dan Reva Seknun yang semuanya warga Mangole bisa ditemukan.

Sebelumnya, ratusan personel yang dikerahkan untuk mencari tujuh korban berasal dari 95 pegawai di Pemkab Kepulauan Sula, TNI-AL, Polairud, tim Basarnas dan KPLP.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014