Ternate (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Maluku Utara (Malut), Sabtu, menerjunkan tim gabungan untuk melakukan pencarian tenggelamnya longboat di Perairan Desa Peot, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) akibat dihantam gelombang tinggi.
"Kami menerima informasi dari keluarga korban bahwa telah terjadi kecelakaan kapal, satu buah longboat dengan tiga orang penumpang terbalik saat pergi melaut dan saat ini tim melakukan pencairan korban," kata Kepala Basarnas Ternate, Muhammad Arafah di Ternate, Sabtu.
Menurut dia, sesuai laporan kejadian yang terjadi pada Sabtu (14/9) siang itu, ketiga korban tengah menjaring ikan di Perairan Desa Peot, Halmahera Barat longboat tersebut terbalik karena dihantam gelombang tinggi.
Akibatnya, dua orang bernama Yotam Sungi dan Arlen Apa berusaha berenang untuk menyelamatkan diri dan selamat sampai di Desa Sasur Halbar dan satu orang lainnya bernama Nikson Yangu yang bertahan di longboat sampai sekarang belum ditemukan.
Kepala Basarnas Ternate Muhamad Arafah mengatakan, setelah menerima informasi, satu Tim Rescue dengan menggunakan RIB 02 Ternate dikerahkan menuju LKP untuk melakukan operasi pencarian.
Sementara itu, terkait dengan hilangnya kapal kargo Mv Nur Allya di perairan Pulau Obi yang membawa ABK sebanyak 25 orang hingga kini tetap dilakukan pencarian.
Kapal tersebut hilang kontak setelah beberapa jam ke luar dari Pelabuhan Sagea Halmahera Tengah menuju Morosi Sulawesi Tenggara dan pencarian terus dilakukan oleh Tim SAR Gabungan dan potensi SAR lainnya, dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap Mv Nur Allya, namun hingga memasuki hari ke 20 pencarian masih nihil.
Menurut dia, Basarnas juga telah menginfokan kepada potensi SAR dan kapal yang melintas di area tersebut agar segera melapor ke Basarnas jika melihat tanda-tanda keberadaan Mv. Nur Allya.
Muhamad Arafah mengatakan, kembali perpanjang operasi SAR terhadap Mv Nur Allya terhitung mulai Sabtu hingga Senin nanti sesuai permintaan dari pihak perusahaan.