Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff merasa yakin daerahnya akan memperoleh jatah 200 beasiswa bagi siswa berprestasi untuk mengikuti program avirmasi pendidikan tinggi.

"Saya yakin Maluku akan memperoleh jatah 200 beasiswa avirmasi dan dikhususkan untuk siswa SMA dan Madrasah Aliyah (MA) berprestasi asal daerah ini untuk melanjutkan pendidikan ke berbagai perguruan tinggi di tanah air," kata Gubernur Said, di Ambon, Kamis.

Gubernur mengakui, dirinya telah bertemu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dan meminta Pemerintah Pusat memberikan perhatian khusus, terutama penambahan beasiswa avirmasi dari tahun-tahun sebelumnya yang cuma dialokasikan untuk 50 orang siswa berprestasi.

"Saya bersama Rektor Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon Thomas Pentury dan Kadis Dikbud Maluku Saleh Thio, bertemu Menteri Anies Baswedan, pada awal April 2015. Kepada Menteri kami meminta alokasi jatah 200 siswa-siswi berprestasi asal Maluku mengikuti program beasiswa avirmasi di sejumlah Perguruan Tinggi terkemuka di Indonesia," katanya.

Menurut Gubernur, Mendikbud Anies Baswedan seharusnya berkunjung ke Ambon pada akhir April 2015, tetapi kemudian dibatalkan karena bertepatan dengan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta dan Bandung.

"Menteri Anies Baswedan sendiri yang menyampaikan permintaan maaf karena jadwal kunjungan ke Ambon dibatalkan, dikarenakan instruksi Presiden agar semua menteri harus berada di Jakarta selama KAA berlangsung dan akan dijadwalkan ulang," katanya.

Said menambahkan, jika permintaan itu disetujui Menteri, maka jatahnya akan dibagi untuk dua kota dan sembilan kabupaten di Maluku, dan dikhususkan untuk siswa berprestasi dan berasal dari keluarga kurang mampu.

"Mudah-mudahan Menteri dapat berkunjung ke Ambon awal Mei mendatang, sehingga saya dapat menanyakan masalah ini agar segera direalisasikan," katanya.

Said menambahkan, Pemerintah Pusat perlu mendukung program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Maluku yang sempat mengalami keterpurukan akibat konflik sosial 1999, melalui berbagai program intervensi, termasuk beasiswa avirmasi ke perguruan tinggi terkemuka di tanah air.

Dirinya menyadari keterbatasan anggaran daerah yang dialokasikan untuk sektor pendidikan, sehingga diperlukan kebijakan khusus pemerintah pusat untuk menanganinya.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015