Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, Maluku Utara, membuka akses jalan di daerah itu yang tertimbun material longsor, Sabtu dini hari, agar bisa dilewati kendaraan roda dua dan empat seperti biasanya.

"Kami berupaya untuk membuka akses jalan di jalan lingkar Pulau Ternate belum bisa dilewati kendaraan, karena badan jalan tertimbun lumpur material longsor, seperti tanah, batu, dan batang kayu," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Ternate Arista Masry dihubungi di Ternate, Sabtu.

Tanah longsor terjadi pada Jumat (19/9) malam akibat hujan mengguyur Kota Ternate, khususnya Kecamatan Pulau Ternate sejak Jumat (19/9) siang.

Dia menjelaskan bencana itu diduga karena terjadi patahan tanah di bagian atas di Gunung Api Gamalama yang menyebabkan longsor.

"Dugaan sementara karena ada batu dan batang kayu dan kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti BPJN BWS (Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Balai Wilayah Sungai) dan Dinas PU (Pekerjaan Umum) Kota Ternate untuk melakukan pembersihan material longsor pagi ini," ujarnya.

Dia mengatakan dalam kejadian itu, tidak ada korban jiwa dan luka-luka.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa tetap ikhtiar dan waspada dengan kondisi cuaca buruk yang tengah melanda wilayah Kota Ternate," katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengingatkan masyarakat Kota Ternate dan berbagai wilayah lainnya di Malut mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada periode sepekan ke depan.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate Sakimin mengatakan potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan akibat adanya dinamika atmosfer terpantau adanya bibit siklon tropis 90W disertai pola pertemuan dan perlambatan massa udara di Malut.

"Kondisi ini berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang terjadi secara fluktuatif pada pagi, siang, malam, hingga dini hari.

Dirinya berharap, warga waspada terhadap dampak fenomena hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, berkurangnya jarak pandang, dan angin kencang.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Daniel


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2025