Ambon, 15/10 (Antara Maluku) - Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan Dan Perikanan (Balitbang) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meninjau sarana Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Eri di Kecamatan Nusaniwe, Ambon.

Kunjungan itu untuk memantau perkembangan perikanan yakn hasil tangkapan nelayan Ambon, sekaligus melihat langsung sarana dan prasarana pendukung perikanan di PPI, kata Kepala Dinas Kelutan dan Perikanan (DKP) Kota Ambon, Fernanda Louhenapessy, Rabu.

Menurut dia, Balitbang KKP melakukan kunjungan sekaligus mengambil data nelayan, hasil tangkapan serta penghasilan yang diperoleh nelayan setiap bulan, sekaligus melihat perlengkapan perikanan yang dimiliki para nelayan dan fasilitas di PPI.

Data nelayan di Ambon telah dikumpulkan untuk dibawa ke kementerian, karena program pemerintah saat ini yakni membangun Indonesia dari laut.

"Ini merupakan kunjungan rutin yang dilakukan oleh pihak kementerian. Semua data yang diperlukan kita sudah berikan, kita berharap kedepan ada tindaklanjut dari kunjungan tersebut," katanya.

Fernanda berharap, dari hasil kunjungan tersebut diharapkan ada perbaikan maupun langkah yang diambil Pempus untuk Kota Ambon khususnya pada sektor perikanan.

"Setiap bulan kami mengirimkan data hasil perikanan ke pusat sebagai bahan pertimbangan kedepan, apakah akan diberikan bantuan bagi kita baik itu sarana dan prasana maupun kesejahteraan bagi para nelayan, tandasnya.

Pihak Litbang KKP lanjutnya, juga meninjau langsung "cold stroge" milik Pemkot Ambon di PPI serta sarana pendukung lainnya. Ini penting karena untuk mendukung program pemerintah pusat, maka sarana yang dimiliki juga harus sebanding dengan kebijakan yang dibuat.

"Kesiapan sarana penting karena walaupun hasil tangkapan banyak, tetapi jika tidak didukung dengan sarana dan prasarana pendukung, akan merugikan nelayan. Kami berharap dengan kunjungan tersebut ada peningkatan perbaikan sarana dan prasarana PPI Eri kedepan," tandasnya.

Ia mengakui, PPI Eri sebanyak 21 objek sarana pendukung terlaksananya aktivitas perikanan telah siap, diantara 21 objek tersebut 90 persen dalam keadaan baik dan 10 persen sementara akan diperbaiki.

Aset pemerintah tersebut, dibiayai oleh beberapa sumber dana yakni APBD murni Kota Ambon, Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Fernanda menambahkan, 90 persen sarana pendukung siap dimanfaatkan sedangkan 10 persen diantaranya dalam tahapan perbaikan dan dibangun pada tahun 2016.

Sejumlah sarana pendukung yang sementara diperbaiki yakni "slip way", "docking", ruang pelatihan, reklamasi tambat labuh armada semut akan dilakukan penambahan, pabrik es tahun akan dibangun 2015, serta pemasangan jaringan air bersih pada tahun 2016.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015