Ambon, 8/3 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff didampingi Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal membuka Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang berpusat di Desa Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa.
Gubernur mengatakan, dari total 202.048 balita di seluruh Maluku, ditargetkan yang mendapat vaksin polio tahun ini mencapai 95 persen.
"Kita antisipasi terus jangan sampai predikat bebas polio ini hilang. Termasuk di Maluku, mengingat pelabuhan kita sudah pelabuhan internasional dan setiap saat orang dari mana saja bisa datang. Kita antisipasilah, kita berharap terutama anak-anak kita di Maluku bebas dari penyakit polio" kata gubernur.
Pelaksanaan PIN Polio di Tulehu melibatkan sedikitnya 1.000 bayi usia 0-59 bulan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dr Meikyal Pontoh mengungkapkan, kondisi geografis Maluku yang terdiri dari banyak pulau membuat distribusi vaksin polio maupun imunisasi balita sering kali terhambat, tetapi pemerintah terus berupaya agar bisa menjangkau pulau-pulau terluar.
"Sasaran kita tahun ini 95 persen, walaupun ada harapan bisa mencapai 100 persen. Geografis Maluku ini cukup sulit, tetapi kami akan berupaya terus agar semua anak di Maluku mendapat vaksin bebas polio," ujarnya.
Polio adalah penyakit menular berbahaya yang menyerang anak-anak dan menyebabkan kelumpuhan permanen atau cacat tetap.
Meskipun Indonesia telah mendapat predikat bebas polio, langkah pencegahan tetap harus dilakukan, apalagi masih ada dua negara di dunia, yakni Afganistan dan Pakistan yang belum tereradikasi atau bebas polio.
Pemerintah berharap Pekan Imunisasi Nasional Polio yang digelar serentak secara nasional mulai 8-15 Maret 2016 bisa dimanfaatkan dengan baik oleh orang tua yang mempunyai balita, agar memperoleh perlindungan optimal.
Selain di Maluku Tengah, pencanangan PIN Polio di Maluku juga dilakukan di Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Buru, dan Kabupaten Buru Selatan yang sudah dilakukan pada Senin, 7 Maret.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
Gubernur mengatakan, dari total 202.048 balita di seluruh Maluku, ditargetkan yang mendapat vaksin polio tahun ini mencapai 95 persen.
"Kita antisipasi terus jangan sampai predikat bebas polio ini hilang. Termasuk di Maluku, mengingat pelabuhan kita sudah pelabuhan internasional dan setiap saat orang dari mana saja bisa datang. Kita antisipasilah, kita berharap terutama anak-anak kita di Maluku bebas dari penyakit polio" kata gubernur.
Pelaksanaan PIN Polio di Tulehu melibatkan sedikitnya 1.000 bayi usia 0-59 bulan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dr Meikyal Pontoh mengungkapkan, kondisi geografis Maluku yang terdiri dari banyak pulau membuat distribusi vaksin polio maupun imunisasi balita sering kali terhambat, tetapi pemerintah terus berupaya agar bisa menjangkau pulau-pulau terluar.
"Sasaran kita tahun ini 95 persen, walaupun ada harapan bisa mencapai 100 persen. Geografis Maluku ini cukup sulit, tetapi kami akan berupaya terus agar semua anak di Maluku mendapat vaksin bebas polio," ujarnya.
Polio adalah penyakit menular berbahaya yang menyerang anak-anak dan menyebabkan kelumpuhan permanen atau cacat tetap.
Meskipun Indonesia telah mendapat predikat bebas polio, langkah pencegahan tetap harus dilakukan, apalagi masih ada dua negara di dunia, yakni Afganistan dan Pakistan yang belum tereradikasi atau bebas polio.
Pemerintah berharap Pekan Imunisasi Nasional Polio yang digelar serentak secara nasional mulai 8-15 Maret 2016 bisa dimanfaatkan dengan baik oleh orang tua yang mempunyai balita, agar memperoleh perlindungan optimal.
Selain di Maluku Tengah, pencanangan PIN Polio di Maluku juga dilakukan di Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Buru, dan Kabupaten Buru Selatan yang sudah dilakukan pada Senin, 7 Maret.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016