Ambon, 20/4 (Antara Maluku) - Tiga sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Ambon akan melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK), kata seorang pejabat,
"SMP Negeri 3, SMP Negeri 6 dan SMP Lantera dinyatakan layak untuk melaksanakan UNBK sebab mereka lolos ferifikasi," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dikor) Kota Ambon Benny Kainama di Ambon, Selasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"SMP Negeri 3, SMP Negeri 6 dan SMP Lantera dinyatakan layak untuk melaksanakan UNBK sebab mereka lolos ferifikasi," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dikor) Kota Ambon Benny Kainama di Ambon, Selasa.
Menurut dia, SMP di Kota Ambon pada umumnya memiliki komputer, namun belum bisa mencukupi dibandingkan dengan banyaknya peserta ujian.
Satu sekolah dengan peserta ujian 60 orang harus memiliki 20 komputer, guna menangani tiga kelompok ujian masing-masing 20 orang setiap dua jam pelaksanaan UNBK.
"Saya mau katakan bahwa semua sekolah memiliki komputer hanya kendalanya tidak mencukupi syarat 1 banding 3,, kemudian masalah server juga, apakah memadai atau tidak, sebab sering terjadi gangguan. Kalau hanya soal komputer bisa diganti dengan laptop," ujarnya.
"Kita harus bersyukur untuk Kota Ambon ada tiga SMP yang sudah bisa melaksanakan UNBK dan diharapkan tahun 2017 bisa bertambah," katanya.
Ditanya kesiapan para siswa guna menghadapi UN maupun UNBK, Benny mengatakan pada dasarnya semua sudah persiapan mantap.
"UN ditingkat SMP sebenarnya sudah mulai berlangsung sejak 11 April 2016 dengan dilaksanakannya ujian sekolah, karena itu untuk ujian nasional sudah sangat siap dan tanggal 9 Mei akan dilaksanakan," ujarnya.
Tanggal 7 Mei Dikor Kota Ambon sudah menerima bahan UN dari Provinsi Maluku, lanjutnya, dan nantinya akan didistribusi ke sekolah masing-masing satu jam sebelum UN dilaksanakan.
Dia mengatakan, hal ini dimaksudkan agar bisa mendapatkan kualitas yang objektif, hasil UN maupun UNBK.
"Pada dasarnya peserta UN dan UNBK SMP di Kota Ambon yang jumlahnya mencapai 6.000 lebih siswa sudah sangat siap, karena mereka sudah melewati pemantapan dan juga pengkajian standar konpetensi," katanya.
Satu sekolah dengan peserta ujian 60 orang harus memiliki 20 komputer, guna menangani tiga kelompok ujian masing-masing 20 orang setiap dua jam pelaksanaan UNBK.
"Saya mau katakan bahwa semua sekolah memiliki komputer hanya kendalanya tidak mencukupi syarat 1 banding 3,, kemudian masalah server juga, apakah memadai atau tidak, sebab sering terjadi gangguan. Kalau hanya soal komputer bisa diganti dengan laptop," ujarnya.
"Kita harus bersyukur untuk Kota Ambon ada tiga SMP yang sudah bisa melaksanakan UNBK dan diharapkan tahun 2017 bisa bertambah," katanya.
Ditanya kesiapan para siswa guna menghadapi UN maupun UNBK, Benny mengatakan pada dasarnya semua sudah persiapan mantap.
"UN ditingkat SMP sebenarnya sudah mulai berlangsung sejak 11 April 2016 dengan dilaksanakannya ujian sekolah, karena itu untuk ujian nasional sudah sangat siap dan tanggal 9 Mei akan dilaksanakan," ujarnya.
Tanggal 7 Mei Dikor Kota Ambon sudah menerima bahan UN dari Provinsi Maluku, lanjutnya, dan nantinya akan didistribusi ke sekolah masing-masing satu jam sebelum UN dilaksanakan.
Dia mengatakan, hal ini dimaksudkan agar bisa mendapatkan kualitas yang objektif, hasil UN maupun UNBK.
"Pada dasarnya peserta UN dan UNBK SMP di Kota Ambon yang jumlahnya mencapai 6.000 lebih siswa sudah sangat siap, karena mereka sudah melewati pemantapan dan juga pengkajian standar konpetensi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016