Ambon, 9/5 (Antara Maluku) - Wakil Wali Kota (Wawali) Ambon M.A.S Latuconsina menyatakan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat merupakan evaluasi peningkatan standar nilai siswa.

"Pelaksanaan UN bukan yang pertama dilaksanakan tetapi rutin setiap tahun, karena itu UN harus menjadi bahan evaluasi peningkatan standar nilai siswa menjadi lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya," katanya, saat membuka sampul UN di SMPN 4 Ambon, Senin.

Ia juga menyatakan UN bukan saja cara untuk menentukan kelulusan siswa, tetapi evaluasi kualitas sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan.

"Melalui UN diharapkan kualitas pendidikan semakin lebih baik, hal ini juga menjadi perhatian bersama sekolah dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ambon," ujarnya.

Wawali mengatakan, pelaksanaan UN SMP dilaksanakan secara manual juga Ujian NAsional Berbasis Komputer (UNBK) bagi tiga sekolah.

Tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Ambon yang melaksanakan UNBK yakni SMP yakni SMPN 3 Ambon (112 siswa), SMPN 6 Ambon (381 siswa) dan SMP Lentera (57 siswa)

"Ketiga sekolah itu dinyatakan siap melaksanakan UNBK setelah melalui verifikasi kesiapan infrastruktur pendukung," katanya.

Ia menyatakan, pihaknya berharap ke depan setidaknya lima sekolah SMP dan sederajat di Ambon dapat melaksanakan UNBK.

"Kendala yang dihadapi saat ini adalah keterbatasan perangkat komputer. UNBK kebijakan pemerintah pusat yang pada prinsipnya harus diikuti pengadaan perangkat yang memadai," ujarnya.

Ke depan, lanjutnya, harus ada intervensi dan kebijakan pemerintah dalam penyiapan fasilitas penunjang.

Ia mencontohkan SMPN 4 yang hanya memiliki 30 komputer, sedangkan siswa yang mengikuti ujian 370 orang sehingga tidak bisa dilaksanakan UNBK yang menuntut 30 persen ketersediaan perangkat komputer, selain server dan jaringan Internet.

Ujian Nasional tingkat SMP/sederajat di Kota Ambon diikuti 6.247 siswa.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016