Ternate, 20/11 (Antara Maluku) - Wakil Ketua Persatuan Guru Repoblik Indonesia (PGRI) Provinsi Maluku Utara Mustamin Hamzah mengatakan Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Dikjar) provinsi ini lemah, terlihat dari masih ada kekurangan termaksuk fasilitas penunjang kegiatan pendidikan.

"Khusus untuk pendidikan di Maluku Utara, hasil evaluasi masih jauh dari harapan berkaitan dengan pengelolaan pendidikan," katanya di Ternate, Minggu.

Menurutnya, masih banyak sekolah di Maluku Utara yang kekurangan laboratorium MIPA maupun komputer, sehingga tidak bisa memenuhi persyaratan untuk UNBK (ujian nasional berbasis komputer).

Selain itu, tenaga pendidikan dan kependidikan belum merata, masih ada kekurangan di mata pelajaran tertentu, sementara pada Januari 2017 SMA/SMK sudah menjadi kewenangan provinsi.

"Contohnya mata pelajaran konseling, seni budaya, prakarya, banyak sekolah tidak memiliki guru bidang-bidang itu. Ini menuntut kepedulian besar dari dinas," kata Mustamin.

Ia menambahkan, indikasi lemahnya Dinas Pendidikan dan Pengajaran Maluku Utara terlihat pula dari potret hasil Uji Kompentensi Guru daerah ini yang masih rendah.

"Ini jelas memperlihatkan bagaimana mutu pendidikan dan tenaga kependidikan di provinsi Maluku Utara," katanya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016