Ambon, 12/1 (Antara Maluku) - Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo mengimbau pemerintah dan warga desa Pelauw membuka lahan-lahan pertanian untuk ladang bercocok tanam, serta mendidik dan menyiapkan sumber daya manusia setempat sebagai pengelola.
Siaran pers Penerangan Kodam XIV/Pattimura yang diterima Antara, Kamis, menyatakan imbauan itu disampaikan Pangdam Doni saat bersilaturahim dengan para pemuka masyarakat di rumah raja desa di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah tersebut.
Raja Desa Pelauw R.E. Latuconsina, dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada Kodam XVI/Pattimura yang membantu masyarakat desanya lewat pemberian bantuan berupa bibit pohon cengkih dan upaya-upaya lain yang bermanfaat.
Sementara Pangdam Doni menyatakan kedatangannya di Pelauw untuk ke sekian kali itu merupakan suatu kehormatan.
Dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya, telah dibahas mengenai masalah-masalah internal di desa Pelauw yang sampai saat ini belum ada solusinya, baik dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah.
Pangdam mencontohkan beberapa peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu di Maluku Tenggara, di mana terjadi perkelahian antarkampung yang sudah menimbulkan korban jiwa maupun rumah dan lainnya, namun dengan cepat bisa di atasi baik oleh Kodam, Polres setempat maupun Pemerintah Kabupaten, sehingga tidak menyebar luas dan menimbulkan korban-korban berikutnya.
"Ini adalah salah satu upaya untuk mendamaikan yang bertikai," katanya.
Sebelumnya, Pangdam juga melakukan rekonsiliasi perdamaian di desa Hulaliu dan desa Aboru di Pulau Haruku, yang tujuannya meminimalisir konflik-konflik antar kampung sehingga Maluku ke depan bisa menjadi daerah yang aman, damai dan tentram.
Menurut dia, pembukaan lahan-lahan pertanian dan peternakan secara otomatis akan membuka lapangan kerja. Bila masyarakat bekerja, maka mereka tidak akan mau sibuk dengan urusan perkelahian yang hanya menimbulkan kesengsaraan.
Sejauh ini, Kodam XVI/Pattimura cukup banyak melakukan upaya untuk menyejahterakan masyarakat Maluku, termasuk kebijakan mengutamakan putra putri daerah ini dalam seleksi masuk sebagai anggota TNI.
Upaya lainnya, berkoordinasi dengan Kementerian dan Pemda Maluku untuk bekerja sama dalam bidang pertanian dan peternakan, di antaranya penyiapan lahan untuk tanaman jagung, pohon jangka panjang seperti cengkeh dan pala, dan penyerahan hewan ternak.
Pangdam memastikan upaya-upaya membuka lapangan kerja bagi masyarakat itu akan di dukung oleh kementerian-kementerian terkait, asalkan masyarakat mau untuk bisa bercocok tanam dan memelihara ternak
dengan baik.
"Intinya, Kodam XVI/Pattimura dengan segala keterbatasannya akan membantu masyarakat di wilayah Maluku untuk bisa memproduksi bahan bahan pokok sendiri, tidak tergantung pada impor, karna Maluku sangat kaya hasil alam, baik darat maupun laut," katanya.
Menutup acara silaturahmi itu, Pangdam secara simbolis menyerahkan seekor kambing kepada Raja Pelauw.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Danrem 151/Binaiya, Aster Kasdam XVI/Pattimura, para pejabat Kodam lainnya, pejabat Polres Pulau Ambon dan Polsek Pulau Haruku, dan seluruh perangkat dan saniri negeri Pelauw.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
Siaran pers Penerangan Kodam XIV/Pattimura yang diterima Antara, Kamis, menyatakan imbauan itu disampaikan Pangdam Doni saat bersilaturahim dengan para pemuka masyarakat di rumah raja desa di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah tersebut.
Raja Desa Pelauw R.E. Latuconsina, dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada Kodam XVI/Pattimura yang membantu masyarakat desanya lewat pemberian bantuan berupa bibit pohon cengkih dan upaya-upaya lain yang bermanfaat.
Sementara Pangdam Doni menyatakan kedatangannya di Pelauw untuk ke sekian kali itu merupakan suatu kehormatan.
Dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya, telah dibahas mengenai masalah-masalah internal di desa Pelauw yang sampai saat ini belum ada solusinya, baik dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah.
Pangdam mencontohkan beberapa peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu di Maluku Tenggara, di mana terjadi perkelahian antarkampung yang sudah menimbulkan korban jiwa maupun rumah dan lainnya, namun dengan cepat bisa di atasi baik oleh Kodam, Polres setempat maupun Pemerintah Kabupaten, sehingga tidak menyebar luas dan menimbulkan korban-korban berikutnya.
"Ini adalah salah satu upaya untuk mendamaikan yang bertikai," katanya.
Sebelumnya, Pangdam juga melakukan rekonsiliasi perdamaian di desa Hulaliu dan desa Aboru di Pulau Haruku, yang tujuannya meminimalisir konflik-konflik antar kampung sehingga Maluku ke depan bisa menjadi daerah yang aman, damai dan tentram.
Menurut dia, pembukaan lahan-lahan pertanian dan peternakan secara otomatis akan membuka lapangan kerja. Bila masyarakat bekerja, maka mereka tidak akan mau sibuk dengan urusan perkelahian yang hanya menimbulkan kesengsaraan.
Sejauh ini, Kodam XVI/Pattimura cukup banyak melakukan upaya untuk menyejahterakan masyarakat Maluku, termasuk kebijakan mengutamakan putra putri daerah ini dalam seleksi masuk sebagai anggota TNI.
Upaya lainnya, berkoordinasi dengan Kementerian dan Pemda Maluku untuk bekerja sama dalam bidang pertanian dan peternakan, di antaranya penyiapan lahan untuk tanaman jagung, pohon jangka panjang seperti cengkeh dan pala, dan penyerahan hewan ternak.
Pangdam memastikan upaya-upaya membuka lapangan kerja bagi masyarakat itu akan di dukung oleh kementerian-kementerian terkait, asalkan masyarakat mau untuk bisa bercocok tanam dan memelihara ternak
dengan baik.
"Intinya, Kodam XVI/Pattimura dengan segala keterbatasannya akan membantu masyarakat di wilayah Maluku untuk bisa memproduksi bahan bahan pokok sendiri, tidak tergantung pada impor, karna Maluku sangat kaya hasil alam, baik darat maupun laut," katanya.
Menutup acara silaturahmi itu, Pangdam secara simbolis menyerahkan seekor kambing kepada Raja Pelauw.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Danrem 151/Binaiya, Aster Kasdam XVI/Pattimura, para pejabat Kodam lainnya, pejabat Polres Pulau Ambon dan Polsek Pulau Haruku, dan seluruh perangkat dan saniri negeri Pelauw.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017