Ambon (ANTARA) - Panglima Daerah Militer (Pangdam) XV Pattimura mengemukakan bahwa Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) mencerminkan ketangguhan perempuan Indonesia.
"Korps Wanita Angkatan Darat yang kini genap berusia 63 tahun, telah menunjukkan prestasi dan dedikasi yang luar biasa," kata Pangdam XV Pattimura Mayjend TNI Putranto Gatot Sri Handoyo di Ambon, Jumat.
Hal itu dikatakannya dalam syukuran memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) Tahun 2025 mengusung tema "Kowad Bersama Rakyat Siap Mendukung TNI Prima Untuk Indonesia Maju”.
Menurut Pangdam, kodrat kewanitaan tidak menjadi penghalang bagi anggota Kowad untuk memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa.
"Bahkan, kehadiran Kowad telah memperkaya organisasi TNI AD dengan perspektif yang unik, baik di tingkat nasional maupun internasional, ini menunjukkan ketangguhan wanita Indonesia di mata dunia," katanya.
Ia mengatakan bahwa dalam HUT kali ini diharapkan Kowad dapat memberikan motivasi dan semangat baru untuk melakukan introspeksi dan evaluasi tentang pencapaian tugas yang telah dilaksanakan, sekaligus sebagai titik tolak upaya untuk meningkatkan karya dan pengabdian di masa mendatang.
"Untuk itu, saya tekankan agar Kowad terus mengukir prestasi, menjunjung tinggi integritas, dan menghindari segala bentuk pelanggaran yang dapat merugikan diri sendiri maupun nama baik Korps," ujar Pangdam.
Sementara itu Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Pembentukan Kowad diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita Indonesia yang ikut serta menegakkan kemerdekaan Indonesia.
Pada 1959, Asisten 3 Personel Kasad, Kolonel Dr Sumarno, menyampaikan gagasannya tentang penggunaan tenaga militer wanita untuk bidang-bidang penugasan tertentu yang membutuhkan ketelitian, ketekunan, kesabaran, dan sifat-sifat keibuan yang menjadi kodrat wanita.
Pada tanggal 21 Desember 1960, dikeluarkan Surat Keputusan Pangad No.1056/12/1960 yang menjadi dasar pembentukan Kowad. Namun, Hari Kowad ditetapkan pada tanggal 22 Desember, yang bertepatan dengan Hari Ibu, sebagai bentuk penghormatan kepada peran wanita dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa.