Ambon, 26/3 (Antara Maluku) - Para nelayan tradisional diimbau mewaspadai hujan lebat disertai petir di perairan Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) pada beberapa hari ke depan.

Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy, dikonfirmasi Minggu, mengatakan kondisi cuaca ini dipengaruhi adanya awan gelap (Cumulonimbus) di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang.

"Jadi harus diwaspadai karena kabupatan MTB secara geografis dekat dengan Australia maupun Timor Leste sehingga harus diperhatikan oleh para nelayan tradisional," ujar George.

Karena itu, para nelayan yang hendak menangkap ikan jangan memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional.

Armada tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut dan sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga memengaruhi tinggi gelombang.

"Imbauan kondisi cuaca telah disampaikan melalui masing-masing Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para Bupati maupun Wali Kota," ujar George.

Dia mengingatkan, bila terjadi kondisi cuaca ekstrem, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.

Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017