Ambon, 18/5 (Antara Maluku) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ambon meluncurkan program Unit Siaga Bencana Sekolah (Usi Bela) sebagai upaya mitigasi bencana kepada para siswa.

"Program Usi bela difokuskan di lima sekolah yakni SMPN 1, SMPN 11, SMPN 7, SMPN 13 dan SMPN 8, guna menjadikan sekolah sebagai garda terdepan dalam penanggulangan bencana, kata Kepala BPDB kota Ambon, Enrico Matitaputty, di Ambon, Kamis.

Tahap awal difokuskan pada lima SMP tersebut, selanjutnyan diterapkan ke sekolah lainnya.

Program Usi Bela memprioritaskan para siswa diajarkan banyak hal terkait penanggulangan bencana. Upaya ini wajib dilakukan karena ketika terjadi bencana, ternyata sering para siswa menjadi korban.

Melalui program ini dilakukan pelatihan dan simulasi bagi para siswa agar tanggap terhadap bencana.

Para siswa akan diajarkan bagaimana upaya untuk melakukan pencegahan dan membangun ketahanan masyarakat dalam mengurangi dampak bencana.

Upaya tersebut perlu dilakukan rutin untuk memberikan informasi tentang ancaman bencana dan langkah yang tepat, guna mewujudkan masyarakat atau sekolah yang tangguh menghadapi bencana.

"Penyelenggaraan penanggulangan bencana perlu dilakukan di sekolah, melalui pelaksanaan strategi tentang pengaruh resiko bencana. Upaya ini perlu dilakukan secara struktural guna mewujudkan budaya kesiapsiagaan dan keselamatan terhadap bencana di sekolah," ujarnya.

Pihaknya juga membutuhkan pemberdayaan peran kelembagaan dan kemampuan komunitas sekolah serta membangun kemitraan dan jaringan dengan berbagai pihak untuk mendukung pelaksanaan pengurangan resiko bencana di sekolah.

Setiap siswa juga diajarkan sistem kepemimpinan konsep, karakteristik bencana, pengaruh cuaca dan iklim terhadap kebencanaan, adaptasi perubahan iklim serta pengurangan resiko bencana di sekolah.

Selain itu cara penyelamatan, evakuasi, pertolongan pertama, penyusunan rencana kontigensi sekolah maupun simulasi.

Kami akan melakukan simulasi penangulangan bencana dalam waktu dekat dalam rangka praktek lapangan, menyusul teori," tandas Enrico.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017