Ambon, 4/8 (Antara Maluku) - Kantor Bahasa Provinsi Maluku menggelar lomba musikalisasi puisi tahunan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) provinsi tersebut.

Lomba Musikalisasi puisi merupakan program unggulan Kantor Bahasa Maluku yang dilaksanakan setiap tahun sebagai upaya mengembangkan musikalisasi puisi di Maluku dengan kualitas tinggi dan berdaya saing, kata kepala Kantor Bahasa Maluku, Asrif, di Ambon, Jumat.

"Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa SMA dalam berinovasi dan berkreasi dalam bidang puisi dan musik, serta menumbuhkan sikap cinta dan apresiasi terhadap karya sastra," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya membuka kesempatan bagi siswa di setiap sekolah yang memiliki bakat dan kreatifitas musik dan puisi, sehingga kedepan dapat bersaing dengan provinsi lain di Indonesia.

Sebanyak 12 mengikuti lomba yang terdiri dari sembilan sekolah dari kota Ambon, lima dari kebupaten Maluku Tengah, tiga sekolah, Seram Bagian Barat (SBB) dan masing -masing satu sekolah dari kota Tual dan kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).

"Dari 19 peserta akan seleksi menjadi 12 kemudian ditetapkan sebagai pemenang pertama yang nantinya akan mewakili Provinsi Maluku pada ajang Festival Musikalisasi Puisi tingkat nasional bulan Oktober 2017 di Jakarta," kata Asrif.

Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy saat membuka kegiatan mengatakan, musik bagi orang Maluku terutama orang Ambon bukan hal yang asing, karena merupakan anugerah Tuhan yang diberikan.

"Musik merupakan anugerah yang mengalir sejak dalam kandungan dan menjadi kekuatan yang inheren, dalam jiwa dan karakter orang Ambon," katanya.

Semangat musik yang tumbuh dan berkembang secara alamiah, kemudian mendorong pemerintah dan masyarakat menjadikan musik sebagai identitas masyarakat.

"Kegiatan ini selayaknya mendapat apresiasi dari pemerintah dan masyarakat, sebagai bagian dari pelestarian identitas masyarakat, ekspresi kemampuan seni di kalangan generasi muda bermuara pada pengembangan Ambon menuju kota musuk dunia sebagai mana yang kita cita-citakan bersama," ujarnya.

Kegiatan ini lanjutnya, diharapkan dapat menggugah kecintaan kita terhadap bahasa dan sastra Indonesia, dimana generasi muda sering menganaktirikan bahasa Indonesia.

"Bahasa Indonesia akhir-akhir ini bisa dikatakan sebagai bahasa yang kurang gaul atau kurang keren, padahal bahasa Indonesia merupakan peninggalan leluhur bangsa dan menjadi bahasa pemersatu seluruh elemen bangsa dari Sabang sampai Merauke," kata Richard.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017