Ambon, 29/8 (Antara) - Kapal nelayan KM Jora Tiga yang mengangkut 15 orang nelayan dinyatakan hilang kontak sejak Jumat (25/8).
Kapal pencari ikan itu dilaporkan hilang oleh raja negeri Hative Kecil dan Galala kota Ambon, kata Sekretaris kota Ambon, Anthony Gustaf Latuheru, Selasa.
Ia mengatakan, KM Jora Tiga milik Jonas Noya warga hative Kecil melaut sejak Rabu (23/8) dan terakhir kali kontak dengan pihak keluarga Jumat, dan hingga saat ini tidak ada kontak.
Pihak aparatur negeri dan keluarga telah melaporkan ke Gubernur Maluku serta Wakil Wali Kota Ambon untuk dilakukan pencarian oleh instansi terkait.
"Laporan yang disampaikan ke Gubernutr Maluku ditindaklanjuti dengan instruksi kepada pihak yang berkepentingan membantu proses pencarian kapal, diantaranya Basarnas, TNI Al, Polair, Lanud Pattimura untuk melakukan pemantauan," katanya.
Saat ini kata Sekkot, Badan SAR Nasional (Basarnas) Maluku terkendala peralatan sehingga saat ini meminta bantuan Basarnas Maluku Utara untuk melakukan pencarian.
Informasi dari pihak keluarga dan pemerintah negeri posisi kapal tersebut terakhir berada di wilayah Seram, diharapkan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Mudah-mudahan kapal hanya mogok atau kehabisan bahan bakar dan terdampar di pulau yang tidak ada signal, sehingga tidak bisa berkomunikasi, semoga instruksi pencarian dapat ditindaklanjuti dengan cepat," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
Kapal pencari ikan itu dilaporkan hilang oleh raja negeri Hative Kecil dan Galala kota Ambon, kata Sekretaris kota Ambon, Anthony Gustaf Latuheru, Selasa.
Ia mengatakan, KM Jora Tiga milik Jonas Noya warga hative Kecil melaut sejak Rabu (23/8) dan terakhir kali kontak dengan pihak keluarga Jumat, dan hingga saat ini tidak ada kontak.
Pihak aparatur negeri dan keluarga telah melaporkan ke Gubernur Maluku serta Wakil Wali Kota Ambon untuk dilakukan pencarian oleh instansi terkait.
"Laporan yang disampaikan ke Gubernutr Maluku ditindaklanjuti dengan instruksi kepada pihak yang berkepentingan membantu proses pencarian kapal, diantaranya Basarnas, TNI Al, Polair, Lanud Pattimura untuk melakukan pemantauan," katanya.
Saat ini kata Sekkot, Badan SAR Nasional (Basarnas) Maluku terkendala peralatan sehingga saat ini meminta bantuan Basarnas Maluku Utara untuk melakukan pencarian.
Informasi dari pihak keluarga dan pemerintah negeri posisi kapal tersebut terakhir berada di wilayah Seram, diharapkan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Mudah-mudahan kapal hanya mogok atau kehabisan bahan bakar dan terdampar di pulau yang tidak ada signal, sehingga tidak bisa berkomunikasi, semoga instruksi pencarian dapat ditindaklanjuti dengan cepat," tandasnya.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017