Ambon, 24/10 (Antara Maluku) - Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo memaparkan tentang potensi alam Maluku yang melimpah dan pemberdayaannya melalui program Emas Biru dan Emas Hijau, pada Rembuk Nasional 2017, 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, di Jakarta International Expo Kemayoran, Senin.

Siaran pers Penerangan Kodam XVI/Pattimura yang diterima Antara, Selasa, menyebutkan, Pangdam Doni tampil sebagai pemateri untuk bidang Kemaritiman dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan.

Rembuk Nasional tahun ketiga pemerintahan Jokowi - JK itu diharapkan dapat memberikan masukan sekaligus rekomendasi strategis kepada pemerintah agar dapat ditindaklajuti.

Indonesia yang memiliki kekayaan sumberdaya alam berlimpah perlu diimbangi dengan sumberdaya manusia yang andal dan berkualitas dalam mengelola semua potensi yang ada.

Prof. Alex Retraubun, M.Sc , mantan Wamen Perindustrian menjadi pemateri pertama mewakili kalangan akademisi.

Ia membahas permasalahan pembangunan kelautan dan perikanan daerah kepulauan seperti Maluku yang perlu menjadi perhatian serius pemerintah, karena memiliki potensi kekayaan laut yang begitu besar dan berada pada beranda Negara.

Menurut Alex, perlu ada kepastian dari pemerintah pusat terkait Lumbung Ikan Nasional yang akan dicanangkan di Maluku.

Pada sesi kedua, Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo memaparkan pemanfaatan Potensi Sumberdaya Alam melalui program Emas Biru berkaitan dengan sektor kelautan dan perikanan yang dilaksanakan di Maluku dengan fokus pada pengembangan budi daya.

Menurut Pangdam, perlu ada keseimbangan dalam pengelolaan sektor perikanan tangkap dan Budidaya. Adapun Kendala Nelayan tangkap, hanya memiliki enam bulan waktu efektif melakukan aktifitas penangkapan sedangkan waktu sisanya tidak karena kondisi cuaca buruk, belum musim tangkap, perbaikan alat tangkap dan kendala lainnya.

Ia mengatakan, kegiatan perikanan budi daya adalah solusi alternatif yang dapat dilakukan masyarakat agar memiliki penghasilan yang tetap dan berkesinambungan.

Pangdam menambahkan, Program Emas Biru dan Emas Hijau yang dilaksanakan di Maluku dan Maluku Utara merupakan salah satu bentuk kontribusi Kodam XVI Pattimura terhadap pemerintah daerah dalam memberdayakan masyarakat.

Paparan selanjutnya oleh Sekjen Asosiasi Tuna Indonesia, Hendra Sugandi, yang menyoroti permasalahan perlunya regulasi penertbitan data atau informasi dalam pengelolaan sektor kelautan dan perikanan baik potensi ataupun produksi, sesuai kondisi ril saat ini.

Selain itu, perlu pengkajian terhadap Peraturan Menteri yang telah dikeluarkan agar pengelolaan kelautan dan perikanan menjadi lebih terarah, terpadu dan berkelanjutan.

Menurut dia, seharusnya pengendalian terhadap armada perikanan per masing-masing wilayah pengelolaan perikanan sesuai dengan hasil assasment stok lebih ditekankan ketimbang pelarangan penangkapan ikan secara massif.

Pembicara terakhir, Ir. Yuliadi, MM, Sekretaris Dirjen Tangkap Kementerian Kelautan Dan Perikanan RI, yang dalam paparannya lebih membeberkan tentang implementasi arah dan kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang sementara dilaksanakan.

Dikatakan, program-program pemberdayaan yang dilaksanakan diharapkan dapat berdampak positif dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya nelayan.

Pewarta: Rofinus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017