Ambon, 29/11 (Antara Maluku) - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Maluku fokus melakukan pencegahan peredaran obat ilegal, kosmetik, pangan, obat tradisional dan suplemen.

"Setelah melakukan pencanangan aksi pemberantasan obat ilegal dan penyalahgunaan obat oleh seluruh stakeholder di provinsi Maluku, langkah selanjutnya adalah melakukan pencegahan peredaran obat ilegal," kata Kepala BPOM Maluku, Sandra Linthin di Ambon, Rabu.

Menurut dia, maraknya kasus penyelahgunaan dan peredaran obat ilegal menjadi perhatian serius dari BPOM Maluku bersama stakeholder terkait.

Upaya pencegahan ini digagas dengan tujuan utama memberantas obat ilegal dan penyalahgunaan obat di Indonesia sampai ke akarnya.Kami juga melibatkan kepolisian, BNNP dan Kejari untuk memutus mata rantai peredaran dan penyalahgunaan obat.

"Kami selalu berkoordinasi dengan pihak terkait dan seluruh lapisan masyarakat agar memberikan dukungan dan komitmennya dalam upaya pemberantasan penyalahgunaan obat di provinsi Maluku," ujarnya.

Sandra mengatakan, upaya mengantisipasi peredaran dan penyalahgunaan obat-obatan ilegal seperti pencegahan, pengawasan hingga penindakan di lapangan.

Strategi pencegahan dilakukan melalui penguatan regulasi, pelaksanaan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE), pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan koordinasi lintas sektor.

Strategi pengawasan diantaranya penguatan kerjasama lintas sektor, penguatan manajemen, pengawasan berbasis risiko, dan penguatan implementasi regulasi.

"Upaya penindakan difokuskan pada tahap produksi dan distribusi obat melalui pendekatan pemetaan kasus dan potensi rawan kasus, serta kerjasama lintas sektor terkait dan penyusunan pedoman kerja," tandasnya.

Dia mengemukakan, Ambon sebagai ibu kota provinsi Maluku memiliki tantangan besar dalam memberantas peredaran obat ilegal karena menjadi pintu masuk juga merupakan kota transit ke kabupatan dan kota lainnya.

"Kita tidak boleh lagi fokus pada pembangunan infrastruktur. Pembangunan karakter juga harus menjadi perhatian utama, jika tidak, maka generasi bangsa akan tergerus perkembangan jaman," tegas Sandra.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017