Ternate (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Maluku Utara (Malut) menggandeng pemangku kepentingan di kabupaten/kota setempat untuk mengintensifkan uji laboratorium klinik terhadap berbagai produk makanan.
"BPOM berupaya mencegah adanya penjualan berbagai makanan, terutama jajanan yang dinilai berpotensi berbahaya, karena itu akan dilakukan uji laboratorium klinik," kata Kepala BPOM Malut, Tri Wandiro di Ternate, Jumat.
Dia mengatakan, pihaknya bersama pemangku kepentingan, bersinergi menjaga keamanan pangan di wilayah Malut dengan pembekalan terkait pengetahuan soal pengetahuan mendeteksi makanan kedaluwarsa dan berbahaya bagi kesehatan.
Baca juga: BPOM Malut tidak temukan kandungan berbahaya selama Ramadan
Pembekalan dan pelatihan terhadap sejumlah pemangku kepentingan, katanya telah dilaksanakan di Kota Ternate, Kepulauan Sula, Halmahera Barat dan berbagai daerah lainnya,
Di samping itu, kata Tri, BPOM Malut mencanangkan gerakan bersama layanan pengaduan konsumen keliling melalui sinergitas dan berkolaborasi dengan tiga instansi dalam satu gerakan.
"Kegiatan layanan pengaduan konsumen melalui pemanfaatan mobil keliling sebagai tempat Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) keliling, terutama selama bulan suci Ramadhan" ujarnya.
Dia berharap kegiatan ini selain dapat meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memanfaatkan ULPK juga dapat memperkuat sistem pengawasan obat dan makanan melalui pemberdayaan masyarakat.
Baca juga: BPOM Malut intensifkan pengawasan produk takjil
BPOM Maluku Utara intensifikan uji berbagai jenis makanan
Sabtu, 25 Maret 2023 5:07 WIB