Ternate, 20/5 (Antaranews Maluku) - Kapolda Maluku Utara (Malut), Brigjen Pol M Naufal Yahya mengharapkan dukungan ulama maupun Forum Komunikasi antar Umat Beragama (FKUB) untuk bersama-sama membawa Malut yang damai dan nyaman selama ibadah Ramadan.
"Sebab, dukungan ulama menyampaikan ceramah yang menyejukkan bagi umat Muslim selama ramadan, tentunya bisa memberikan rasa aman dan stabilitas keamanan bisa terjaga," kata Kapolda melalui Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendri Badar di Ternate, Minggu.
Hendri menyatakan, pesan-pesan keberagaman dan kebhinekaan dari para ulama, tentunya bisa mengantisipasi adanya kelompok yang mencoba untuk mencederai tatanan kehidupan berbangsa dengan mencoba mengganti ideologi bangsa dan juga terdapat kelompok yang coba melakukan adu domba suku dan agama, sehingga jangan mudah terpengaruh dengan hal tersebut.
Oleh sebab itu, para ulama dan tokoh agama diminta untuk bisa secara bersama melakukan upaya dalam rangka memupuk rasana kecintaan terhadap NKRI guna mencegah adanya faham-faham radikalisme.
Menurut Kapolda, faham radikalisme tersebut tidak benar karena sesungguhnya yang diperangi oleh Polri adalah perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang mengatasnamakan Islam.
Sehingga, tudingan tersebut sangat tidak benar dan Polri akan berada digarda paling depan jika ada potensi dari manapum yang mengusik umat islam dengan melakukan hal-hal yang mencederai islam sebagai agama rahmatan lilalamin.
Selanjutnya Narkoba juga menjadi fokus kami dalam melakukan pemberantasan, oleh karena itu sekali lagi agar bapak ibu dapat melakukan pengawasan kepada sanak keluarga, tetangga masyarakat pada umumnya agar tidak terjerumus didalamnya.
Sehingga, saat ini terdapat pelaku tindak pidana penyalahgunaan narkoba di Maluku Utara dan diantaranya terdapat personil Polri Polda Maluku Utara dan kepada mereka telah kami tindak tegas.
Untuk itu, kata Kapolda, saat ini terdapat personil polri khususnya di tingkat bawah untuk terus meningkatkan kewaspadaan akan adanya faham radikalisme dan kelompok ekstrim guna memberi kenyamanan ke masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Sebab, dukungan ulama menyampaikan ceramah yang menyejukkan bagi umat Muslim selama ramadan, tentunya bisa memberikan rasa aman dan stabilitas keamanan bisa terjaga," kata Kapolda melalui Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendri Badar di Ternate, Minggu.
Hendri menyatakan, pesan-pesan keberagaman dan kebhinekaan dari para ulama, tentunya bisa mengantisipasi adanya kelompok yang mencoba untuk mencederai tatanan kehidupan berbangsa dengan mencoba mengganti ideologi bangsa dan juga terdapat kelompok yang coba melakukan adu domba suku dan agama, sehingga jangan mudah terpengaruh dengan hal tersebut.
Oleh sebab itu, para ulama dan tokoh agama diminta untuk bisa secara bersama melakukan upaya dalam rangka memupuk rasana kecintaan terhadap NKRI guna mencegah adanya faham-faham radikalisme.
Menurut Kapolda, faham radikalisme tersebut tidak benar karena sesungguhnya yang diperangi oleh Polri adalah perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang mengatasnamakan Islam.
Sehingga, tudingan tersebut sangat tidak benar dan Polri akan berada digarda paling depan jika ada potensi dari manapum yang mengusik umat islam dengan melakukan hal-hal yang mencederai islam sebagai agama rahmatan lilalamin.
Selanjutnya Narkoba juga menjadi fokus kami dalam melakukan pemberantasan, oleh karena itu sekali lagi agar bapak ibu dapat melakukan pengawasan kepada sanak keluarga, tetangga masyarakat pada umumnya agar tidak terjerumus didalamnya.
Sehingga, saat ini terdapat pelaku tindak pidana penyalahgunaan narkoba di Maluku Utara dan diantaranya terdapat personil Polri Polda Maluku Utara dan kepada mereka telah kami tindak tegas.
Untuk itu, kata Kapolda, saat ini terdapat personil polri khususnya di tingkat bawah untuk terus meningkatkan kewaspadaan akan adanya faham radikalisme dan kelompok ekstrim guna memberi kenyamanan ke masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018