Ambon, 22/6 (Antaranews Maluku) - Harga kopra yang ditawarkan para pedagang pengumpul di kota Ambon, Maluku saat ini anjlok hingga posisi Rp4.250 per Kg, sehingga meresahkan para petani ketika hendak menjual produksinya.

"Kopra mau dijual dengan harga Rp4.250 per Kg yang anjlok tajam, menyusul pekan pertama Juni 2018 hanya Rp4.500 per Kg," ujar salah seorang petani di Ambon, Hengky, Jumat.

Harga kopra anjlok sejak Januari 2018 hingga pertengahan Mei 2018 yang bervariasi Rp5.000 hingga Rp5.200 per Kg.

Dia mengeluh karena mengharapkan kopra dijual selanjutnya bisa membayar ongkos buruh yang memproses komoditi perkebunan tersebut.

"Harga kopra dengan nilai begitu, maka bisa mengharapkan apa dari kebutuhan hidup lainnya, terutama kebutuhan sekolah anak - anak di tahun ajaran 2018/2019," kata Hengky.

Pemerintah hendaknya memperhatikan harga kopra sehingga tidak meresahkan para petani karena pengolahannya membutuhkan anggaran relatif besar, terutama untuk ongkos buruh maupun transportasi.

"Saya mencatat harga kopra mencapai Rp10.800 per Kg pada Agustus 2017, selanjutnya turun menjadi Rp8.800 per kg dan saat ini anjlok tajam sehingga meresahkan petani," ujar Hengky.

Salah seorang petani asal dusun Uhe, kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Mohammad, mengemukakan, kopranya sebanyak lima ton sudah dibawa ke Ambon sejak Maret 2018 hingga saat ini belum dijual.

"Saya ini bagaikan pepatah `sudah jatuh tertimpa tangga` karena tergiur harga kopra di Ambon melonjak. Namun, ternyata harus `gigit jari` karena saat in hanya Rp4.250 per Kg," katanya.

Padahal, mengangkut kopra dari Uhe ke Ambon mengeluarkan ongkos besar, baik untuk transportasi maupun buruh.

"Kalau harga kopra anjlok seperti itu mau membelanjakan apa untuk dibawa pulang kepada keluarga di Uhe, termasuk menyimpan bagi kebutuhan pendidikan anak - anak," kata La Ani.

Sedangkan, petani asal Masohi , kabupaten Maluku Tengah, Marthen mengeluhkan anjloknya harga komoditi perkebunan tersebut pada beberapa bulan terakhir ini.

"Bagaimana mau menjual kopra kalau harganya anjlok hingga Rp4.250 per Kg," ujarnya.

Dia memutuskan menjual kopra di Ambon karena memprakirakan harga komoditi perkebunan ini bervariasi Rp8.500 hingga Rp9.000/Kg.

"Saya diberitahu rekan petani asal kabupaten SBB bahwa kopra di Ambon diatas Rp8.000/Kg, makanya memutuskan menjual di ibu kota provinsi Maluku," kata Marthen.

Padahal, hasil menjual kopra direncanakan membelanjakan bahan material rumah dan sisanya biaya pendidikan anak - anak.

"Saya membawa 3 ton ^kopra dengan biaya transport lumayan mahal dan setelah tiba di Ambon mendengar harganya anjlok, makanya menitipkan sementara di rumah saudara di desa Passo, kecamatan Baguala," tandas Marthen.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018