Ambon, 29/6 (Antaranews Maluku) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, Maluku, mendata enam lokasi titik bencana longsor dan banjir yang terjadi di permukiman warga akibat tingginya curah hujan yang melanda wilayah ini.

"Curah hujan yang cukup tinggi mengguyur kota ini sejak Rabu (27/6) berdampak pada terjadinya banjir dan tanah longsor di sejumlah lokasi di kota Ambon," kata Kepala BPBD setempat, Demy Paays di Ambon, Jumat.

Menurut dia, bencana banjir terjadi di tiga titik yakni kawasan Ahuru, Batu Merah dalam Kecamatan Sirimau dan Desa Waiheru Kecamatan Teluk Ambon.

Belasan rumah di tiga kawasan terendam banjir, diakibatkan meluapnya sungai di sekitar daerah tersebut. Sedangkan di sejumlah kawasan lain banjir menggenangi ruas jalan dengan ketinggian 40 -50 cm.
 
Longsor di Ahuru, Kota Ambon, Jumat (29/6) (Penina Mayaut)

Sementara genangan air terjadi di dekat rumah dinas Pangdam XVI/Pattimura, kawasan Waehaong, Jalan Ay Patty, Sam Ratulangi, Said Perintah, dan desa Tawiri sekitar Bandara Internasional Pattimura.

"Dari tiga lokasi yang terkena dampak banjir, kawasan Ahuru merupakan lokasi yang cukup parah karena luapan bajir masuk ke rumah warga dengan ketinggian 50 cm, hal ini mengakibatkan perlengkapan rumah warga tidak dapat difungsikan akibat terendam banjir," ujarnya.

Sedangkan empat titik longsor juga terjadi di kawasan Karang Panjang, Batu Gajah dan Kayu Tiga dan Galunggung, Kecamatan Sirimau. Selain itu pohon tumbang juga terjadi di kawasan Kusu-Kusu Kecamatan Nusaniwe dan depan kampus Unpatti Rumah Tiga kecamatan Teluk Ambon.

Dijelaskannya, petugas BPBD saat ini sementara mendata rumah warga yang terkena dampak banjir dan longsor.
 
Longsor di Batu Gajah, Kota Ambon, Jumat (29/6) (Penina Mayaut)

Petugas juga telah menyalurkan bantuan berupa terpal, kasur, selimut, buku pelajaran untuk anak sekolah.

"Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial (Dinsos) kota Ambon untuk menyalurkan bantuan makanan siap saji, terutama bagi warga yang tidak dapat melakukan aktivitas memasak," tandas Demy.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengingat puncak musim hujan akan berlangsung pada bulan Juli - Agustus 2018.

"Warga Kota Ambon diimbau lebih waspada terutama yang tinggal di lereng bukit atau bantarann sungai. Jika curah hujan tinggi, segera mengungsi ke tempat yang aman guna menghidari korban jiwa," katanya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018