Ambon, 3/8 (Antaranews Maluku) - Wakapolda Maluku Brigjen Pol Akhmad Wiyagus menegaskan penerimaan calon bintara Polri panitia daerah Polda Maluku 2018 melalui seleksi yang terbuka, transparan serta bebas pungutan liar.

"Arah dan kebijakan Polri sudah jelas bahwa untuk menjadi seorang anggota Polri tidak pakai uang," kata Wakapolda saat memimpin sidang penetapan kelulusan akhir penerimaan calon bintara Polri panitia daerah Polda Maluku 2018 di Ambon, Jumat.

Sehingga bagi panitia atau pun peserta yang dengan sengaja mau melakukan kolusi dalam seleksi ini pasti diproses hukum secara tegas.

Sebelum menjabat Wakapolda Maluku, ia menjabat Direktur Tipikor Bareskrim Mabes Polri dan sudah banyak anggota dari daerah lain yang diproses karena kasus dugaan korupsi ketika menerima sogokan saat seleksi menjadi anggota Polri.

Jadi panitia daerah, lanjut dia, diingatkan untuk tidak main-main dengan masalah seperti ini.

"Karena keterbatasan kuota didik maka pasti ada di antara peserta yang tidak lolos namun masih ada kesempatan di tahun berikutnya untuk mengikuti seleksi menjadi anggota Polri," kata Wakapolda.

Jumlah peserta yang dinyatakan lolos seleksi dalam rapat penetapan kelulusan akhir tersebut sebanyak 199 orang, terdiri dari 191 calon polisi laki-laki dan delapan calon bintara polwan.

Sidang terbuka yang berlangsung di Ambon, Jumat, dihadiri Irwasda Polda Maluku Kombes Pol Purwolelono, pejabat utama polda, panitia daerah seleksi bintara Polri serta dari Dinas Pendidikan, Disdukcapil Kota Ambon, KONI Maluku serta orang tua para calon bintara.

Calon bintara yang hadir sebanyak 214 orang, terdiri dari 206 calon bintara polri laki-laki dan delapan orang calon bintara polisi wanita.

Karo SDM Polda Maluku, Kombes Pol Harvin Raslin selaku ketua panitia daerah melaporkan, penerimaan bintara Polri tahun 2018 mulai dibuka sejak Maret 2018 dan 1.462 peserta yang mendaftar untuk mengikuti proses seleksi.

"Melalui beberapa tahapan seleksi sampai hari ini tersisa 214 orang calon bintara yang ikut dalam sidang penetapan kelulusan," ujarnya.

Dikatakannya, setiap tahapan seleksi dilakukan secara terbuka dan transparan serta para peserta seleksi langsung menandatangani nilai yang diperoleh saat itu juga, sehingga tidak mungkin ada celah sedikit pun untuk terjadi kolusi dalam seleksi.

Peserta yang dinyatakan lolos langsung mengikuti pendidikan bintara Polri di Sekolah Polisi Negara Passo Ambon, sedangkan yang dinyatakan lolos polwan akan mengikuti pendidikan di Sepolwan Ciputat Jakarta.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018