Ternate, 7/8 (Antaranews Maluku) - Pemkab Halmahera Utara, Maluku Utara akan mengajukan Ranperda perlindungan biota laut untuk dijadikan regulasi yang bertujuan menjaga serta mengelola potensi kelautan dan perikanan yang dimiliki kabupaten itu.

"Tercatat sesuai data penelitian jenis karang yang tersebar di laut Halut berjumlah 1.314 jenis," kata Kadisparbud Halmahera Utara Syahril Djurumudi dihubungi dari Ternate, Selasa.

Dia mengatakan, dari sisi taman bawah laut, potensi destinasi wisata dikatakan masih alami, namun dari sisi regulasi masih lemah dari aspek perlindungan.

Untuk itu, pihaknya tengah menyiapkan naskah Ranperda diusulkan ke DPRD untuk disetujui sebagai Perda pada 2019.

"Dengan begitu maka sanksi tegas bisa diberikan kepada oknum yang merusak keberlangsungan hidup ekosistem laut dan perairan," katanya.

Tujuannya untuk mengurangi kerusakan akibat eksploitasi yang tidak bertanggungjawab. Pihaknya juga telah memerintahkan seluruh desa pesisir yang tersebar di 17 kecamatan untuk membuat Peraturan Desa (Perdes) terkait perlindungan biota laut, hingga nanti Perda di sahkan.

"Kita akan tertibkan mulai dari pemakaian dinamit, potasium, jaring yang terlalu kecil sehingga ikan kecil juga tertangkap, serta alat tangkap sejenis lainnya yang menghabiskan dan merusak lingkungan bawah laut," katanya.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya tengah menjadikan Tanjung Bongo sebagai salah satu destinasi wisata baru.

Sebab, untuk menuju ke lokasi itu sangat mudah dengan menyewa perahu dengan harga sewa cukup murah Rp20 ribu, sehingga wisatawan bisa menikmati keindahan pulau dan laut di kawasan Tanjung Bongo yang diindentikkan seperti Raja Ampat.

Untuk percantik destinasi wisata Tanjung Bongo, Disparbud Halut tengah menyelesaikan proses pembangunan proyek di kawasan wisata itu dan telah ditenderkan untuk dikerjakan mulai Agustus 2018.

Oleh karena itu, Sahril mendesak agar pihak kontraktor secepat mungkin menyelesaikan pekerjaan pembangunan Selfie Tower, sebab, bulan oktober 2018 mendatang. Pemda bakal menggelar Wonderful Halmahera Utara yang sebelumnya di agendakan dengan sebutan Festival Tanjung Bongo.

"Proses pekerjaannya kontraknya sekitar 90 hari, hanya saja saya minta ke kontraktor agar sesegera mungkin diselesaikan," katanya.

Bahkan, beberapa sarana pendukung yang bakal dibangun untuk memoles kecantikan tanjung bongo, selain Selfie Tower, terminal Singgah, Pusat Kuliner dan Jembatan juga bakal dibangun oleh Disparbud Halut.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018