Ambon, 7/9 (Antaranews Maluku) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mendiseminasikan pemanfaatan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) kepada masyarakat di kota Ambon, Jumat.

Kegiatan yang digelar di Balai Dusun Airlouw, Kecamatan Nusaniwe itu memperkenalkan hasil-hasil penelitian LIPI di bidang pertanian, perkebunan dan perikanan, seperti pembudidayaan pohon jati platinum, vanili, pala, cengkih, mangga dan mahoni, pengolahan pangan berbahan ikan tuna, dan program inovasi lainnya.

Dalam kesempatan itu, empat peneliti LIPI dihadirkan sebagai narasumber, yakni Putri Puspita (Pusat Inovasi), Setyawan Agung Danarto (Kebun Raya Purwodadi), Tri Handayani (Pusat Penelitian Biologi) dan Christine Litaay (Pusat Penelitian Laut Dalam).

Sesuai dengan kepakarannya masing-masing, tiap peneliti memaparkan hasil penelitian dengan tema yang berbeda-beda.

Putri Puspita dari Pusat Inovasi membahas pengenalan LIPI dan program pemanfaatan iptek LIPI untuk masyarakat, kemudian Tri Handayani dari Pusat Penelitian Biologi juga mengenalkan teknologi budidaya pohon jati platinum yang sudah bisa ditebang dan dimanfaatkan untuk bahan furniture ketika sudah berusia delapan hingga 10 tahun.

Peneliti lainnya, Setyawan Agung Danarto dari Kebun Raya Purwodadi memaparkan dengan rinci konservasi tumbuhan dan budi daya tanaman buah-buahan yang bisa dilakukan oleh masyarakat di Ambon, seperti vanili, pala, cengkih, mahoni dan mangga.

Tidak hanya bicara soal proses budi daya, Setyawan juga membagikan tips mudah mengatasi tanaman buah yang terserang hama dan penyakit dengan menggunakan bahan-bahan sederhana dan mudah didapat.

Sedangkan, Christine Litaay dari Pusat Penelitian Laut Dalam, memberikan pelatihan sederhana pengolahan pangan berbahan dasar ikan tuna, yakni bakso tuna dan keripik kepada masyarakat.

Kegiatan diseminasi hasil-hasil penelitian LIPI terbilang cukup singkat, hanya setengah hari.

Kendati demikian, banyak mendapat tanggapan yang positif dari masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dan nelayan.

Hal ini bisa dilihat dari banyaknya masyarakat yang turut berpartisipasi dan bertanya mengenai materi-materi yang dipaparkan oleh para peneliti.


Beri banyak manfaat

Kepala Dusun Airlouw Ronny Wattilete mengatakan kegiatan yang dilaksanakan oleh LIPI tersebut sangat positif dan dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakatnya karena bisa langsung dipraktikkan.

Ia mencontohkan, masalah yang dialami petani cengkih di Dusun Airlouw.

Selama setahun terakhir ini jumlah panen cengkih agak menurun karena tanaman tersebut banyak yang mati akibat terserang penyakit.

Tetapi dengan adanya pengetahuan yang diberikan oleh para peneliti LIPI, masyarakatnya akan lebih mudah mengatasi masalah tersebut.

Tak hanya itu, program pelatihan pengolahan bakso dan keripik tuna juga dapat dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakatnya. Karena itu, pihak pemerintah dusun setelah ini mulai akan membentuk kelompok-kelompok usaha.

"Bagus sekali, sangat bermanfaat bagi Nusaniwe, khususnya kami di dusun Airlouw. Setelah ini akan langsung dibentuk kelompok-kelopok usaha untuk mendukung hasil kegiatan diseminasi ini," ucap Ronny.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018