Wali Kota Ambon, Markus Jacob Papilaja, mengatakan 99 persen sampah yang bertebaran di daerah itu menunjukkan masyarakat tidak disiplin dalam mengelola atau membuang sampah secara teratur. "Masyarakat sudah tidak disiplin dan tidak teratur dalam mengelola sampah, lalu kota ini menjadi kawasan yang tidak tertib dan teratur karena sampah bertebaran di mana-mana," kata Papilaja dalam rapat paripurna istimewa DPRD menyambut HUT kota ke-435 di Ambon, Senin. Rapat paripurna istimewa DPRD Kota tersebut juga dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepakatan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun anggaran 2011. Papilaja mengimbau masyarakat untuk bersikap lebih disiplin dan tertib dalam mengelola sampah, karena secara tidak langsung mereka sudah membantu Pemkot dalam melakukan penataan kota yang indah, bersih serta menimbulkan kesan nyaman dan layak untuk hidup sehat. Manajemen penanganan sampah yang diterapkan Pemkot selama ini sudah cukup baik karena memiliki armada pengangkut dan "Pasukan Kuning", yang setiap jam tertentu mendatangi bak-bak sampah untuk membawanya ke lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah. Mobil pengangkut sampah biasanya mulai beroperasi antara pukul 06:00 WIT-08:00 WIT, tapi masyarakat justeru membuang sampah di atas jam yang sudah ditentukan. "Penanganan masalah sampah ini sebenarnya sangat sederhana di mana warga cukup mematuhi waktu pembuangannya ke bak penampung, tapi akibat tidak disiplin dan kurang memiliki rasa tanggung jawab, akhirnya persoalan sampah jadi masalah yang serius," katanya. Diharapkannya, momentum HUT Kota Ambon ke-435 yang mengusung tema "Bersihlah Ambonku", memberi makna bagi masyarakat sekaligus membuat mereka lebih disiplin dalam menciptakan keindahan kota yang nyaman dan asri serta bebas dari tumpukan sampah yang bertebaran.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010