Ambon, 8/11 (Antaranews Maluku) - Pemerintah provinsi Maluku bersama dengan Pemerintah Kota Ambon akan meluncurkan program Desa Wisata Bahari Berkelanjutan (DeWi BuLan) di Negeri Hukurila, Kecamatan Leitimur Selatan (Letisel), pada 17 November 2018.
"Program ini merupakan hasil gagasan tujuh peserta Diklat Reform Leader Academy (RLA) Angkatan XV/2018 asal Maluku dan Maluku Utara dan menjadi pilot proyek," kata Ketua peserta RLA Reformasi Birokrasi Instansional (RBI) Maluku-Malut, Erawan Asikin di Ambon, Kamis.
Melalui program tersebut diharapkan dapat menjadikan pariwisata bahari sebagai bangkitan ekonomi baru bagi masyarakat di Desa secara berkelanjutan, dengan tetap menjaga kelestarian alam, memelihara nilai budaya, baik yang telah ada maupun yang akan terus dikembangkan.
Menurutnya, Pemprov Maluku menjadikan program tersebut sebagai salah satu bentuk implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan di bidang pariwisata.
Peluncuran yang akan dilakukan oleh Gubernur Maluku, Said Assagaff dan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, katanya, merupakan bagian dari kegiatan kampanye dan publikasi program Dewi Bulan.
"Gubernur Said malah berharap program yang diluncurkan di Negeri Hukurila tersebut dapat menjadi pilot proyek sekaligus batu loncatan untuk membangun desa wisata lain di Maluku," tandas Erawan.
Maluku tandasnya, harus dibangun dari laut dan pantai sehingga orang dari seluruh dunia dapat berwisata ke Maluku di masa mendatang.
Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy mengapresiasi kerja tim RLA Maluku-Malut karena menetapkan Negeri Hutumuri sebagai proyek percontohan peluncuran program DeWi BuLan, di mana di masa mendatang akan direplikasi pada desa-desa wisata lain di kota Ambon dan Maluku, khususnya pariwisata bahari, sekaligus mendukung visit Ambon 2020.
Dia menambahkan, peluncuran program tersebut akan dirangkaikan dengan kegiatan perempuan menanam yang merupakan kerja sama Dinas Kehutanan dengan Tim Penggerak PKK Maluku, lomba perempuan memancing yang merupakan kegiatan tahunan dan diinisiasi mantan Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Pendeta Sammy Titaley.
"Kedua kegiatan ini sejalan dengan upaya Tim RLA menjadikan Negeri Hukurila sebagai pilot proyek, menjadi lebih hijau dan nyaman bagi wisatawan serta menunjukan peran gender dalam kegiatan pembangunan," katanya.
Sebelumnya Tim RLA yang menginisisasi program Dewi Bulan, juga telah melakukan beberapa rangkaian kegiatan antara lain peningkatan SDM masyarakat Negeri Hukurila melalui beberapa pelatihan, fokus grup diskusi potensi wisata menonton paus biru di perairan Leitimur Selatan Pulau Ambon (Laut Banda).
Selain itu, RLA goes to Campus, RLA On Air di RRI Ambon Pro 1 FM, sosialisasi dan edukasi pelestarian lingkungan dan bersih pantai, mempromosikan pariwisata Hukurila dan homestaynya melalui media sosial, media daring (online) dan agen travel daring.
Menginisiasi peraturan Gubernur Maluku tentang pedoman desa wisata bahari berkelanjutan, mengkoordinasikan penerbitan SK Walikota tentang penetapan Hukurila sebagai desa wisata bahari berkelanjutan serta kampanye dan publikasinya.
"Berbagai kegiatan yang dilakukan ini merupakan hasil kolaborasi RLA dengan berbagai pemangku kepentingan baik lingkup Pemprov Maluku, pemkot Ambon, akademisi, peneliti, LSM dalam dan luar negeri, BUMN serta masyarakat dan Pemerintah Negeri Hukurila," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Program ini merupakan hasil gagasan tujuh peserta Diklat Reform Leader Academy (RLA) Angkatan XV/2018 asal Maluku dan Maluku Utara dan menjadi pilot proyek," kata Ketua peserta RLA Reformasi Birokrasi Instansional (RBI) Maluku-Malut, Erawan Asikin di Ambon, Kamis.
Melalui program tersebut diharapkan dapat menjadikan pariwisata bahari sebagai bangkitan ekonomi baru bagi masyarakat di Desa secara berkelanjutan, dengan tetap menjaga kelestarian alam, memelihara nilai budaya, baik yang telah ada maupun yang akan terus dikembangkan.
Menurutnya, Pemprov Maluku menjadikan program tersebut sebagai salah satu bentuk implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan di bidang pariwisata.
Peluncuran yang akan dilakukan oleh Gubernur Maluku, Said Assagaff dan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, katanya, merupakan bagian dari kegiatan kampanye dan publikasi program Dewi Bulan.
"Gubernur Said malah berharap program yang diluncurkan di Negeri Hukurila tersebut dapat menjadi pilot proyek sekaligus batu loncatan untuk membangun desa wisata lain di Maluku," tandas Erawan.
Maluku tandasnya, harus dibangun dari laut dan pantai sehingga orang dari seluruh dunia dapat berwisata ke Maluku di masa mendatang.
Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy mengapresiasi kerja tim RLA Maluku-Malut karena menetapkan Negeri Hutumuri sebagai proyek percontohan peluncuran program DeWi BuLan, di mana di masa mendatang akan direplikasi pada desa-desa wisata lain di kota Ambon dan Maluku, khususnya pariwisata bahari, sekaligus mendukung visit Ambon 2020.
Dia menambahkan, peluncuran program tersebut akan dirangkaikan dengan kegiatan perempuan menanam yang merupakan kerja sama Dinas Kehutanan dengan Tim Penggerak PKK Maluku, lomba perempuan memancing yang merupakan kegiatan tahunan dan diinisiasi mantan Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Pendeta Sammy Titaley.
"Kedua kegiatan ini sejalan dengan upaya Tim RLA menjadikan Negeri Hukurila sebagai pilot proyek, menjadi lebih hijau dan nyaman bagi wisatawan serta menunjukan peran gender dalam kegiatan pembangunan," katanya.
Sebelumnya Tim RLA yang menginisisasi program Dewi Bulan, juga telah melakukan beberapa rangkaian kegiatan antara lain peningkatan SDM masyarakat Negeri Hukurila melalui beberapa pelatihan, fokus grup diskusi potensi wisata menonton paus biru di perairan Leitimur Selatan Pulau Ambon (Laut Banda).
Selain itu, RLA goes to Campus, RLA On Air di RRI Ambon Pro 1 FM, sosialisasi dan edukasi pelestarian lingkungan dan bersih pantai, mempromosikan pariwisata Hukurila dan homestaynya melalui media sosial, media daring (online) dan agen travel daring.
Menginisiasi peraturan Gubernur Maluku tentang pedoman desa wisata bahari berkelanjutan, mengkoordinasikan penerbitan SK Walikota tentang penetapan Hukurila sebagai desa wisata bahari berkelanjutan serta kampanye dan publikasinya.
"Berbagai kegiatan yang dilakukan ini merupakan hasil kolaborasi RLA dengan berbagai pemangku kepentingan baik lingkup Pemprov Maluku, pemkot Ambon, akademisi, peneliti, LSM dalam dan luar negeri, BUMN serta masyarakat dan Pemerintah Negeri Hukurila," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018