Ambon (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Gereja Protestan Maluku (GPM) menambah kapasitas tempat tidur pasien untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi warga, serta upaya peningkatan status rumah sakit.
“Salah satu syarat peningkatan status RS adalah jumlah tempat tidur pasien sesuai persyaratan Kementerian Kesehatan adalah lebih dari 100 tempat tidur pasien, “ kata Direktur RS GPM Ambon, Ivan Abednego, di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan, peningkatan kualitas sarana prasarana kesehatan sangat sejalan dengan peningkatan dan adanya rencana perubahan tipe D naik ke tipe C.
“Saat ini daya tampung pasien terbatas mencapai 40-60 pasien, sehingga sementara dilakukan pembangunan ruang rawat dengan menambah kapasitas tempat tidur menjadi 60 agar bisa naik tipe D ke tipe C,” katanya.
RS GPM Ambon, katanya, saat ini melayani empat spesialis dasar penyakit dalam, anak , bedah, THT paru serta layanan anastesi dan radiologi, yang setiap hari melayani pasien di RS.
Ia menyatakan, RS GPM juga memiliki dua program prioritas yang dilakukan dan telah diinformasikan kepada Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) dan semua ketua Klasis dibawah naungan GPM, yakni menggratiskan pelayanan kepada semua tuagama atau kostor (penjaga rumah Tuhan) yang sakit meski tidak memiliki jaminan kesehatan (BPJS).
Selain itu, bagi pendeta aktif di GPM yang memiliki jaminan kesehatan atau tidak, tetap diberikan apresiasi dalam bentuk perawatan di ruang paviliun (ruang rawat inap yang memberikan fasilitas pelayanan kesehatan.
Selain itu, katanya, RS GPM Ambon juga rutin melaksanakan pelayanan kesehatan secara gratis kepada masyarakat Maluku.
Pelayanan kesehatan yang dilakukan dengan target menjangkau seluruh wilayah di Maluku dan Maluku Utara yang merupakan bagian dari wilayah pelayanan Gereja Protestan Maluku (GPM).
"Layanan kesehatan tidak hanya menyasar umat Kristen saja, namun pelayanan juga menjangkau kepada masyarakat secara umum," katanya.
Memasuki usia RS GPM ke 78 tahun di tahun 2025, pihaknya berharap RS semakin maju dan bisa naik tipe, dengan berbagai kemudahan layanan yang diberikan kepada masyarakat, yakni pengadaan ambulans gratis yang akan menjemput pasien di rumah.
Rumah sakit yang didirikan 6 Juni 1946 tersebut berawal dari RS bersalin, kemudian berkembang menjadi rumah sakit swasta.