Ambon (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menggiatkan Gerakan Pangan Murah empat kali dalam sebulan sebagai upaya pengendalian inflasi, stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Kegiatan gerakan pangan murah bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dan komoditi pasar dengan harga terjangkau yang berimplikasi pada menekan laju inflasi, kata Sekretaris Kota Ambon, Agus Ririmasse.
"Kita beli dari petani kemudian kita jual dengan harga yang sangat murah sehingga dapat dijangkau warga, dan kita bersyukur antusias warga sangat tinggi, " katanya, di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan, gerakan pangan murah merupakan langkah tindak lanjut program Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang rutin dilaksanakan setiap minggu, dengan membeli dari petani kemudian dijual kembali ke masyarakat.
Kegiatan ini menguntungkan masyarakat selaku konsumen untuk mendapatkan bahan pangan dengan harga yang terjangkau.
"Kita melibatkan tiga dinas yakni Perikanan, Pertanian, dan Perindag, dengan komoditi yang dijual antara lain ikan, sayur, cabai, tomat, bawang merah dan putih, telur, minyak goreng, beras. dan gula, " katanya.
Ia menambahkan, pemerintah melalui Dinas Kominfo, dan OPD terkait juga telah mengumumkan ke publik lewat media sosial untuk menghimbau masyarakat datang berbelanja.
"Gerakan pangan murah sangat luar biasa karena dapat membantu masyarakat, " ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kota Ambon, Jozias Loppies menyatakan, Pihaknya tidak memberlakukan pembelian dengan sistem kupon maupun batasan tetapi masyarakat bisa langsung membeli ke stan yang menyediakan bahan pangan yang dibutuhkan.
Selain melakukan gerakan pangan murah, juga rutin dilakukan operasi pasar dilaksanakan di pasar Mardika bekerjasama dengan sejumlah distributor di kota Ambon untuk telur, juga Perum Bulog untuk ketersediaan beras.
Langkah yang dilakukan agar operasi pasar tepat sasaran, pihaknya membagikan kupon ke masyarakat yang membutuhkan.
Kebutuhan pokok yang dijual berupa beras ukuran 5 Kg dengan harga Rp55 ribu, telur, minyak goreng dan gula.
"Seluruh upaya dilakukan agar masyarakat tidak kesulitan membeli kebutuhan pokok, sekaligus upaya menekan laju inflasi di kota Ambon, " katanya.