Ambon, 16/11 (Antaranews Maluku) - Transaksi emas pinggiran di emper pertokoan Ambon Plaza (Amplaz) maupun kawasan Tanah Tinggi, depan kantor Pegadaian Cabang Ambon, belum ramai.

"Perkembangan transaksi masih biasa-biasa saja, belum begitu ramai, dan banyak warga yang datang melihat-lihat saja lalu pergi," kata Umar, pedagang emas yang selama ini mangkal di emperan pertokoan Ambon Plaza, Jumat.

Namun demikian, ia bersyukur masih dapat rejeki pada pagi hari saat ada warga yang datang membeli emas hias berupa gelang tangan dua gram dengan harga Rp540.000/gram, dan cincin dua gram.

Menurut Umar, harga emas pinggiran atau di emperan toko agak di bawah harga di toko emas yang sekarang ini mencapai Rp620.000/gram.

Ditanya soal waktu "panen", ia menyatakan biasanya menjelang hari-hari besar keagamaan seperti bulan puasa, lebaran maupun Natal dan tahun baru banyak warga yang datang untuk beli maupun jual.

"Jadi kalau hadapi momentum khusus sudah pasti ramai, sebab banyak warga dari desa-desa yang jauh datang berbelanja," kata Umar.

Begitu juga dengan situasi selesai hari raya, ada saja warga yang datang untuk menjual lagi guna mencari modal usaha.

Dia mengatakan, sekarang ini umumnya pedagang emas hanya menerima order perbaikan atau solder emas dengan ongkos Rp20.000 per titik.

"Ada keuntungan khusus yang mereka raih, sebab kalau ada kerusakan atau patah yang berlebihan maka harus sepakat dulu sebelum dilakukan solder. Kalau rusaknya banyak harus ada penambahan emas. Itu berarti bayarannya bervariasi Rp20.000 hingga Rp25.000 /titik," katanya.

Perhiasan emas yang banyak putus atau sudah lama harga belinya turun, patokan harga mulai dari Rp430.000 hingga Rp450.000/gram.

Emas yang tidak rusak meskipun sudah lama harganya antara Rp500.000 hingga Rp520.000.

"Setelah dicuci, biasanya kami jual seharga Rp540.000/gram, jadi kami hanya menarik keuntungan Rp20.000 saja," katanya.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018