Ambon (ANTARA) - Kegiatan transaksi emas di pedagang pinggir jalan pertokoan Ambon Plaza maupun di depan Kantor Pegadaian Kota Ambon, Maluku, hingga kini sepi pengunjung.
"Masih sepi, belum ada pengunjung yang datang untuk melakukan transaksi jual atau membeli perhiasan emas. Kondisi ini sudah terjadi sejak awal diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maupun PSBB transisi yang sudah kelima kali," kata pedagang emas di atas trotoar pertokoan kawasan Ambon Plaza, Uji, Kamis.
Menurut dia, pengunjung yang datang hanya satu dua orang. It pun, mereka hanya melihat-lihat saja.
Dia mengakui beberapa temannya yang selama ini melakukan perbaikan perhiasan emas dengan cara solder sudah mulai mangkal, hanya saja belum ada aktivitas.
"Memang kondisi sepi sekali, apalagi harga emas di toko emas naik cukup tinggi, sekarang ini mencapai Rp870.000/gram," ujarnya.
Uji mengatakan, kemungkinan sepinya transaksi belakangan ini juga merupakan imbas dari pandemi COVID-19, tetapi dirinya harus tetap berkegiatan.
"Mau bagaimana lagi, kami sudah terbiasa dengan usaha transaksi ini. Jadi ada harapan, mungkin saja warga yang membutuhkan uang untuk keperluan keluarga datang menjual barang emas," katanya.
Pedagang lain, Munir ketika dikonfirmasi juga mengatakan hal yang sama. "Kalau ditanya soal harga, sekarang ini Rp700.000/gram, setelah
melalui proses penyucian. Jadi harga di bawah harga toko emas," ujarnya.