Ambon (ANTARA) - Aktivitas transaksi emas pinggiran di Kota Ambon yang tersebar di beberapa lokasi mulai dari di depan Kantor Pegadaian Ambon maupun di depan emperan pertokoan sepanjang jalan A.J.Paty hingga kini masih terlihat sepi.
"Masih sepi, kita maklum juga terutama warga muslim yang baru saja memulai dengan ibadah puasa, mereka yang datang hanya untuk melihat-lihat saja langsung pergi," kata Kahar penjual yang selama ini bermukim di Kampung Wara, Desa Batu merah, Ambon, Rabu.
Ia menceritakan sudah sejak minggu yang lalu melakukan aktivitas di emperan toko yang berhadapan langsung dengan Ambon Plaza (Amplaz), kawasan yang cukup ramai pengunjung setiap hari di Kota Ambon, namun untuk berbelanja maupun menjual perhiasan emas masih terbilang sepi.
Menurutnya, mungkin satu minggu sebelum perayaan hari raya lebaran 1444 Hijriah, ada perubahan, sebab ada saja warga yang mau berdandan menyambut hari Lebaran, dan ada juga yang membutuhkan uang untuk keperluan rumah tangga dalam menyambut hari Lebaran, maka tempat yang bisa mendapatkan uang dengan cepat hanya bertransaksi emas di pinggir jalan.
"Memang dalam tiga hari ini saya baru berhasil menjual dua gram emas perhiasan yakni cincin untuk anak, dan untuk hari ini dari pagi belum ada yang datang untuk berjualan maupun membeli," ujarnya yang menempati tempat usaha sejak pagi hari pukul,09.00 WIT sampai pukul,17.00 WIT.
Namun hal itu tidak mengurangi niatnya untuk menyambung hidup, jadi terkadang situasi juga sepi, ada yang ramai, karena itu diperkirakan tiga sampai empat hari sebelum Lebaran pasti ada perubahan, sebab situasi seperti ini berlangsung dari tahun - ke tahun.
Dia menjelaskan, suasana sepi ini juga terjadi akibat harga emas di toko-toko emas di Kota Ambon sekarang ini juga cukup mahal yakni Rp980.000 hingga Rp990.000/gram.
"Jadi kalau di tingkat pedagang seperti kita ini, kalau ada masyarakat yang datang untuk menjual emas perhiasannya kita lihat lagi dari barangnya terlebih dahulu sebelum dibeli, kalau masih utuh dan bagus di tawarkan Rp750.000 per gram," ujarnya.
Sebab emas dari hasil pembelian itu, kita ada cuci lagi sebelum dipajang untuk dijual lagi kepada masyarakat, setelah itu baru dijual dengan patokan harga Rp830.000 per gram.
"Pokoknya kita doakan saja, yah mungkin saja tiga sampai empat hari ke depan sudah ada masyarakat yang yang datang untuk bertransaksi emas, apalagi saudara-saudara kita yang datang dari kampung-kampung untuk berbelanja sudah pasti membutuhkan uang juga dengan cepat," ujarnya.