Ambon (ANTARA) - Kegiatan transaksi emas di pedagang pinggir jalan pertokoan Ambon Plaza maupun di depan Kantor Pegadaian Kota Ambon, Maluku mulai ramai.
"Walaupun belum begitu ramai seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi dua hingga tiga hari belakangan ini ada saja masyarakat yang datang untuk membeli dan menjual," kata pedagang emas di emperan pertokoan, kawasan Ambon Plaza, Said , Sabtu.
Dia mengatakan, dalam satu minggu belakangan ini tiap hari ada saja pengunjung yang datang untuk melihat-lihat, melakukan tukar/tambah, dan menjual, hanya saja dalam ukuran kecil yakni satu hingga dua gram saja.
Said yang selama ini bermukim di Kelurahan Silale, Kecamatan Nusaniwe, mengaku dalam satu minggu ini berhasil menjual empat gram dan membeli lima gram emas dengan tingkat kerusakan yang berbeda-beda, ada yang putus sehingga kehilangan sambungannya maupun patah.
"Memang harga emas yang kami beli dari masyarakat tidak merata, sebab tergantung barangnya. Kalau mereka menjual kalung yang masih utuh ditawarkan harga Rp750.000/gram.Namun, bila sudah rusak atau patah, maka ditawarkan harganya bervariasi Rp650.000 hingga Rp700.000/gram," ujarnya.
Ia mengatakan, dibandingkan dengan di toko emas, harga di tempatnya lebih murah. Harga emas di toko sekarang ini mencapai Rp950.000 hingga Rp1,000.000/gram.
"Karena itu, harus diperhitungkan lagi, apalagi kalau emas yang patah sebelum dijual kembali kepada masyarakat kita harus memperbaiki terlebih dahulu. Jadi, disolder lagi dengan ongkos satu titik Rp20.000," katanya.
Said mengemukakan, ada masa pandemi COVID-19, ternyata belum semua pedagang emas pinggiran yang datang melakukan aktifitas.
Pedagang lain, Munir yang juga membeli dan menjual disamping sebagai tukang solder, mengatakan transaksi di lapaknya belum begitu ramai, kebanyakan warga datang hanya untuk melihat-lihat.
"Saya memang dalam dua hari belakangan ini mendapatkan rejeki sebesar Rp250.000 dari hasil solder emas warga yang patah sebelum dijual lagi. Lumayan, sebab menjelang hari-hari besar keagamaan begini ada saja warga yang memperbaiki perhiasan emas yang rusak, baik kalung, gelang maupun anting," tujarnya.
Transaksi emas pinggiran jalan di kota Ambon mulai ramai
Sabtu, 12 Desember 2020 9:33 WIB