Ambon, 14/12 (ANTARA News) - Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Ambon Anthony Gustaf Latuheru menjadi pengajar dalam program BNPB dan BPBD "mengajar edukasi manggurebe (berpacu)" siaga bencana, Jumat.

Program BNPB dan BPBD mengajar siswa tentang kebencanaan dilakukan bagi ratusan siswa SMP di kota Ambon, dalam upaya membangun budaya siaga, budaya aman, dan pengurangan risiko dalam menghadapi bencana.

Anthony mengatakan Kota Ambon termasuk daerah rawan bencana dengan potensi banjir dan tanah longsor.
 
Sekkot Ambon Anthony Gustav Latuheru mengajar siaga bencana bagi pelajar di Kota Ambon, Jumat (14/12) (Humas Pemkot Ambon)

Selain karena wilayah perairan Maluku yang berada pada pertemuan tiga lempeng, daerah itu juga dalam kondisi topografi yang sebagian besar perbukitan dan berlereng dengan curah hujan sedang hingga lebat.

Perairan Maluku juga berada pada pertemuan tiga lempeng penyusun kulit bumi, yakni Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Lempengan tersebut bergerak bebas sehingga seringkali menimbulkan tumbukan atau subduksi yang dapat menimbulkan gempa,

"Karena itu pendidikan kebencanaan sejak dini perlu disampaikan kepada para siswa agar memahami proses penanggulangan bencana secara utuh serta membangun budaya siaga bencana," katanya.

Menurut dia, diperlukan kesiapsiagaan atau upaya-upaya mitigasi, baik dari tingkat pemerintah maupun masyarakat, termasuk para siswa di dalamnya untuk mengurangi risiko akibat bencana.

"Salah satu cara meningkatkan kesiapsiagaan adalah meningkatkan kapasitas. Peningkatan pengetahuan soal bencana dan bagaimana memitigasi dampaknya memang sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa diabaikan," ujarnya.

Ia menjelaskan mitigasi bencana perlu terus ditingkatkan sejak dini kepada siswa-siswi, mengingat mereka juga mempunyai kemampuan untuk memberikan informasi yang bermanfaat dalam mengurangi risiko bencana.

"Saya berharap lewat kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman para siswa dalam mengurangi risiko bencana di Kota Ambon," katanya.

Dia mengatakan BPBD Ambon juga telah melaksanakan program pembentukan Sekolah Tangguh Bencana (USI BELA) di tingkat SMP. Sampai dengan 2018, telah memfasilitas 10 sekolah dari 49 SMP di Kota Ambon.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada BNPB melalui Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Direktorat Pengurangan Risiko Bencana yang telah hadir di hari ini untuk bersama kami meningkatkan pemahaman pengurangan risiko bencana," katanya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018