Dinas Pendidikan Kota Ambon meminta PT PLN menjamin pasokan listrik selama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

"Kami minta PLN Maluku dan Maluku Utara untuk menjamin tidak terjadi pemadaman saat UNBK, karena pengaruhnya sangat besar untuk proses UNBK," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon Fahmy Salatalohy, Jumat.

Dinas Pendidikan, ia mengatakan, akan menyurati PT PLN Maluku dan Maluku Utara untuk memberikan jaminan pasokan listrik selama pelaksanaan UNBK.

"Kami juga menyampaikan kepada pihak sekolah untuk menyediakan genset untuk mengantisipasi padamnya listrik saat pelaksanaan ujian," ujarnya.

Selain itu, Fahmy mengatakan, Dinas Pendidikan meminta PT Telkom menjamin kelancaran transfer dana melalui jaringan telekomunikasi.

"Konektivitas jaringan memang dari pusat tetapi yang menjadi masalah adalah kebutuhan besaran data transfer atau bandwidth, karena berimbas pada lamban membuka soal bergambar," katanya.

Sebanyak 33 Sekolah Menegah Pertama (SMP) dan sekolah sederajat di Kota Ambon sudah siap melaksanakan UNBK tahun 2019.

"Jumlah sekolah yang melaksanakan UNBK pada 2019 mengalami peningkatan dari 12 sekolah di tahun 2018, meningkat menjadi 33 sekolah," kata Fahmy.

"Kita menerapkan sistem merger dan mandiri, terutama bagi sekolah yang memang fasilitasnya belum lengkap, merger dengan SMA dan SMK di Ambon yang fasilitasnya memadai untuk pelaksanaan UNBK," katanya.

Dinas Pendidikan menargetkan pada 2020 seluruh SMP di Kota Ambon bisa melaksanakan UNBK.

"Sekolah yang belum memiliki sarana prasarana penunjang UNBK akan dibantu Pemkot Ambon untuk fasilitas laptop dan komputer sehingga ujian tidak lagi manual," tandas Fahmy.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019