Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ambon menilai kawasan hutan mangrove atau bakau di kawasan Teluk Dalam Ambon perlu dikonservasi, karena populasinya semakin berkurang. "Upaya konservasi sangat penting dilakukan karena keberadaan kawasan hutan bakau menjadi habitat pengembang biakan berbagai jenis biota laut," kata peneliti LIPI Ambon, Saleh Papalia, kepada ANTARA di Ambon, Kamis. Menurut dia, kawasan Teluk Dalam yakni Desa Lateri sampai Desa Waiheru, Kecamatan Baguala perlu segera dikonservasi mengingat sedimentasi tanah dan lumpur akibat penggusuran lahan untuk pembangunan perumahan di kawasan tersebut cukup tinggi dan mengkhawatirkan. "Khusus di Desa Lateri berdasrkan hasil penelitian yang dilakukan beberapa waktu lalu, kondisi lumpurnya cukup tinggi menutupi kawasan hutan mangrove, dikarenakan pesatnya penggusuran lahan untuk pembangunan perumahan dan mengabaikan perlindungan lingkungan," katanya. Hal ini jika tidak segera ditangani maka akan berdampak petumbuhan mangrove menjadi lambat, dan banyak biota laut mati. Sedangkan di Desa Waiheru, kondisi bakau cukup baik namun yang ditakutkan adalah bahan pestisida yang digunakan petani sayur di daerah tersebut juga akan berdampak tanaman mangrove mati. Ia mengakui pemerintah maupun masyarakat telah melakukan langkah konservasi tetapi hanya sekedar menaman bibit bakau dan setelah itu tidak dilakukan pengawasan terhadap pertumbuhannya, sehingga banyak yang mati. "Selama ini yang dilakukan masyarakat yakni menanam bakau, tetapi tidak mempergunakan penyangga agar jika ombak datang bibit yang ditanam tidak mudah goyah," ujar Papalia. Diakuinya, budidaya tanaman bakau ibarat merawat bayi, di mana jika tidak dipelihara dengan baik maka akan mati. "Budidaya bakau harus dilakukan pada kawasan perairan yang belum tercemar, sehingga dapat tumbuh subur dengan jarak tanam antara 30 hingga 60 cm bahkan bisa mencapai kedalaman 90 cm dari permukaan laut," kata Papalia. Ia mengimbau Pemerintah Kota Ambon dan Pemerintah Provinsi Maluku, bersama instansi teknis terkait untuk segera melakukan konservasi terhadap kawasan hutan bakau di pesisir Teluk Dalam Ambon, sehingga dapat menjadi areal mencari makan dan perkembangbiakkan biota laut bernilai ekonomis di masa mendatang. "Jika kawasan hutan bakau dapat tumbuh subur, maka akan menjamin biota laut berkembang biak dengan cepat, dan mempermudah nelayan maupun masyarakat untuk menangkap ikan," ujar Papalia.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010