Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara, diminta membangun pelabuhan di pantai sekitar pasar Syariah Sasa, untuk meningkatkan aktivitas di fasilitas perekonomian setempat yang belakangan ini terlihat seperti mati suri.
"Kapal dengan ukuran tertentu yang memuat komoditas dari sejumlah daerah seperti Pulau Hiri, Moti dan dari kabupaten Halmahera Selatan diarahkan dibongkar di pelabuhan itu," kata Anggota DPRD Kota Ternate Junaidi Baharuddin di Ternate, Minggu..
Komoditas yang masuk melalui pelabuhan tersebut kemudian diarahkan ke pasar Syariah Sasa sehingga aktivitas perdagangan di pasar itu bisa lebih hidup, karena konsumen pasti akan banyak yang datang berbelanja.
Ia mencontohkan, pasar Dufa-Dufa di Ternate Utara yang aktivitas perdagangannya cukup ramai, di sekitarnya ada pelabuhan yang menjadi pintu masuk komoditas yang diangkut dari sejumlah daerah di luar Ternate seperti dari Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat.
Upaya lain yang bisa dilakukan Pemkot Ternate untuk meningkatkan aktivitas perdagangan di pasar Syariah Sasa adalah menjadikan pasar itu sebagai terminal transit angkutan kota dari Kecamatan Ternate Barat yang akan ke pusat kota Ternate atau sebaliknya.
Adanya terminal transit di pasar Syariah Sasa, menurut Junaidi, otomatis akan banyak orang singgah di pasar itu yang pada gilirannya akan mendorong terjadinya kegiatan jual beli.
Keberadaan pedagang sayur keliling atau ojek sayur yang dewasa ini semakin marak di Ternate perlu dibatasi, karena keberadaan mereka mengakibatkan berkurangnya warga yang datang berbelanja di pasar, termasuk di pasar Syariah Sasa.
Ia menambahkan, Ternate dikembangkan menjadi pusat perdagangan di Maluku Utara, untuk itu upaya untuk memaksimalkan peran pasar sebagai ujung tombak dalam kegiatan perdagangan harus selalu menjadi perhatian dari pemkot setempat.
Pasar Syariah Sasa dibangun Pemkot Ternate dengan konsep perdagangan syariah tetapi konsep ini tidak berjalan sesuai harapan karena aktivitas perdagangan di pasar ini masih sepi.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Kapal dengan ukuran tertentu yang memuat komoditas dari sejumlah daerah seperti Pulau Hiri, Moti dan dari kabupaten Halmahera Selatan diarahkan dibongkar di pelabuhan itu," kata Anggota DPRD Kota Ternate Junaidi Baharuddin di Ternate, Minggu..
Komoditas yang masuk melalui pelabuhan tersebut kemudian diarahkan ke pasar Syariah Sasa sehingga aktivitas perdagangan di pasar itu bisa lebih hidup, karena konsumen pasti akan banyak yang datang berbelanja.
Ia mencontohkan, pasar Dufa-Dufa di Ternate Utara yang aktivitas perdagangannya cukup ramai, di sekitarnya ada pelabuhan yang menjadi pintu masuk komoditas yang diangkut dari sejumlah daerah di luar Ternate seperti dari Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat.
Upaya lain yang bisa dilakukan Pemkot Ternate untuk meningkatkan aktivitas perdagangan di pasar Syariah Sasa adalah menjadikan pasar itu sebagai terminal transit angkutan kota dari Kecamatan Ternate Barat yang akan ke pusat kota Ternate atau sebaliknya.
Adanya terminal transit di pasar Syariah Sasa, menurut Junaidi, otomatis akan banyak orang singgah di pasar itu yang pada gilirannya akan mendorong terjadinya kegiatan jual beli.
Keberadaan pedagang sayur keliling atau ojek sayur yang dewasa ini semakin marak di Ternate perlu dibatasi, karena keberadaan mereka mengakibatkan berkurangnya warga yang datang berbelanja di pasar, termasuk di pasar Syariah Sasa.
Ia menambahkan, Ternate dikembangkan menjadi pusat perdagangan di Maluku Utara, untuk itu upaya untuk memaksimalkan peran pasar sebagai ujung tombak dalam kegiatan perdagangan harus selalu menjadi perhatian dari pemkot setempat.
Pasar Syariah Sasa dibangun Pemkot Ternate dengan konsep perdagangan syariah tetapi konsep ini tidak berjalan sesuai harapan karena aktivitas perdagangan di pasar ini masih sepi.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019