Dinas Pertanian(Distan) provinsi Maluku Utara (Malut) meningkatkan program pemberdayaan bagi petani dalam membangkitkan kemandirian untuk berkesempatan mengisi dan perkuat kebijakan bidang agribisnis di daerah setempat.
Kepala Distan provinsi Malut, Idham Umasangadji di Ternate, Minggu mengatakan pemprov akan menggandeng tokoh petani nelayan, kontak tani nelayan dan petani nelayan untuk menggerakan kepemimpinan agribisnis dan kemitraan ditingkat petani nelayan.
"Kami akan memberi motivasi kepada petani nelayan lainnya untuk saling berinteraksi dan bersinegris dalam memanfaatkan sumberdaya alam pertanian yang tersedia di daerah masing-masing, guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam rangka perbaikan mutu produksi pertanian dan peningkatan pendapatannya yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga tani nelayan," kata Idham.
Menurut dia, saat ini komitmen Gubernur Malut, Abdul Gani Kasuba untuk meningkatkan pembangunan di sektor pertanian telah menjadi prioritas pembangunan pemerintah Provinsi Malut, selain upaya peningkatan produksi juga mendorong bagaimana mengembangan nilai tambah serta pengembangan pemasarannya, supaya pertanian lebih diandalkan untuk menjadi sektor unggulan yang dapat memberikan kontribusi besar bagi ekonomi.
Sementara itu Bupati Halut, Frans Manery ketika dikonfirmasi mengatakan, berbagai persoalan petani yang kita hadapi saat ini antara lain alih fungsi lahan terutama lahan-lahan produktif, menurunya daya dukung lahan, produksi pertanian yang masih rendah, infrastruktur pertanian yang masih kurang, yang perlu dirumuskan bersama sebagai bahan untuk perencanaan Daerah Kabupaten dan Provinsi serta pusat.
Bahkan, Pulau Halmahera sebagai salah satu daerah sentra pertanian, sehingga peranan penyuluh pertanian, penelitian perguruan tinggi dan stekholder lainya sangatlah dibutuhkan.
Oleh karena itu, dengan adanya pelaksanaan Pekan Daerah KTNA ke III yang berlangsung di Kabupaten Halut, dapat menghasilkan rumusan-rumusan program dan kegiatan yang terbaik, petani nelayan saling berinteraksi dan berbagi pengalaman satu dengan yang lain.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Kepala Distan provinsi Malut, Idham Umasangadji di Ternate, Minggu mengatakan pemprov akan menggandeng tokoh petani nelayan, kontak tani nelayan dan petani nelayan untuk menggerakan kepemimpinan agribisnis dan kemitraan ditingkat petani nelayan.
"Kami akan memberi motivasi kepada petani nelayan lainnya untuk saling berinteraksi dan bersinegris dalam memanfaatkan sumberdaya alam pertanian yang tersedia di daerah masing-masing, guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam rangka perbaikan mutu produksi pertanian dan peningkatan pendapatannya yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga tani nelayan," kata Idham.
Menurut dia, saat ini komitmen Gubernur Malut, Abdul Gani Kasuba untuk meningkatkan pembangunan di sektor pertanian telah menjadi prioritas pembangunan pemerintah Provinsi Malut, selain upaya peningkatan produksi juga mendorong bagaimana mengembangan nilai tambah serta pengembangan pemasarannya, supaya pertanian lebih diandalkan untuk menjadi sektor unggulan yang dapat memberikan kontribusi besar bagi ekonomi.
Sementara itu Bupati Halut, Frans Manery ketika dikonfirmasi mengatakan, berbagai persoalan petani yang kita hadapi saat ini antara lain alih fungsi lahan terutama lahan-lahan produktif, menurunya daya dukung lahan, produksi pertanian yang masih rendah, infrastruktur pertanian yang masih kurang, yang perlu dirumuskan bersama sebagai bahan untuk perencanaan Daerah Kabupaten dan Provinsi serta pusat.
Bahkan, Pulau Halmahera sebagai salah satu daerah sentra pertanian, sehingga peranan penyuluh pertanian, penelitian perguruan tinggi dan stekholder lainya sangatlah dibutuhkan.
Oleh karena itu, dengan adanya pelaksanaan Pekan Daerah KTNA ke III yang berlangsung di Kabupaten Halut, dapat menghasilkan rumusan-rumusan program dan kegiatan yang terbaik, petani nelayan saling berinteraksi dan berbagi pengalaman satu dengan yang lain.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019