Ambon (ANTARA) - Dinas Pertanian Provinsi Maluku menyatakan optimis produksi padi di Maluku sepanjang tahun 2022 bisa mencapai 130.000 ton Gabah Kering Giling (GKG) dengan luas panen 32.000 hektar.
"Produksi padi di Maluku pada musim tanam pertama hingga musim tanam ketiga atau sejak periode bulan Maret hingga Oktober 2022 sudah menghasilkan 92.640 ton GKG dengan luas panen 23.991 hektar," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Maluku Ilham Tauda di Ambon, Jumat.
Ilham Tauda menjelaskan, target produksi 130.000 ton GKG akan dicapai karena pada bulan Maret 2022 Gubernur Maluku Murad Ismail telah mencanangkan pelaksanaan program IP400 atau pola tanam empat kali dalam setahun. Program yang didukung melalui APBN dari Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian ini berlokasi di dua kabupaten, yakni Kabupaten Maluku Tengah seluas 250 hektar dan Kabupaten Buru mencapai 2.000 hektar.
Baca juga: Bulog Maluku harapkan koordinasi sektoral tingkatkan produksi padi
"Karena itu, dengan hadirnya padi sawah IP400 kita memproyeksi sampai Desember 2022 produksi bisa meningkat 10-15 persen dibandingkan tahun 2021," ujarnya.
Hasil produksi padi di tahun 2021 tercatat mencapai 116.803 ton GKG dengan luas panen 28.656 hektar.
Ia mengatakan sejak tahun 2018 sampai dengan saat ini luas lahan sawah yang dicetak Dinas Pertanian Maluku mencapai 21.823 hektar. Lokasinya terdapat di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) 9.225 hektar, Buru 9.252 hektar, Seram Bagian Barat (SBB) 1.107 hektar, dan Seram Bagian Timur (SBT) 2.235 hektar.
Baca juga: Maluku targetkan produksi padi capai 121.000 ton
"Tetapi ada juga angka yang dimunculkan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang, yaitu survei yang dilakukan dengan menggunakan potret udara di tahun 2018 dan SK-nya baru dikeluarkan pada tahun 2019 dengan angka yaitu seluas 18.283 hektar. Itu pada musim tanam dua kali dalam setahun, yang sisanya 3.000 lebih yang bisa ditanam atau juga tidak bisa ditanam yang disebabkan karena jaringan yang mengalami kerusakan baik sumber air maupun pada saluran irigasi," ujarnya.
Menurut Tauda, total produksi beras di Maluku sampai dengan Juli 2022 mencapai 23.000 ton dan direncanakan sampai Desember tahun ini bisa mencapai 75.000 ton.
Kebutuhan beras di Maluku mencapai 140.776,8 ton per tahun untuk jumlah penduduk 1.862.626 jiwa, sedangkan kebutuhan beras per bulan mencapai 11.731,4 ton dengan konsumsi rata-rata penduduk Maluku 75,58 kilogram/kapita/tahun.
Baca juga: BPS: Produksi padi di Maluku pada 2021 naik 5,75 persen, begini penjelasannya