Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku menyatakan target produksi padi pada tahun ini mencapai 121.000 ton gabah kering giling (GKG), yang optimis bisa dicapai melalui intensifikasi lahan yang sudah dengan penerapan Indeks Pertanaman (IP) 400.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Ilham Tauda, di Ambon, Jumat, mengatakan sangat optimis target produksi padi tahun ini bisa dicapai karena ada proyeksi penambahan luas panen dengan penerapan IP 400 yang sudah dicanangkan oleh Gubernur Maluku Murad Ismail, dengan luas lahan sawah 2.250 hektar (Ha). Lokasi penerapan IP 400 berada di daerah sentra padi, yakni 250 Ha di daerah Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah, dan 2.000 Ha di Kabupaten Buru.
Program IP 400 di Maluku sekaligus merupakan proyek percontohan (pilot project) pengembangan benih padi varietas super genjah guna menggenjot peningkatan produksi padi.
"Itu berarti kalau ada IP 400 atau panen empat kali dalam satu tahun, tentu terjadi peningkatan produksi," kata Ilham Tauda.
Baca juga: BPS: Produksi padi di Maluku pada 2021 naik 5,75 persen, begini penjelasannya
Selain itu, ia mengatakan di Pulau Buru juga ada program nasional untuk pertanian pangan pada lahan sekitar 5.000 Ha. Ia mengatakan, dalam program tersebut pemerintah pusat akan membantu peningkatan sarana dan prasarana pertanian untuk peningkatan produksi.
Menurut dia, peningkatan produksi pertanian di Maluku banyak faktor pendukung lain yang menentukan, seperti peran dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) dalam peningkatan saluran-saluran irigasi, upaya mengatasi banjir dan sebagainya. Sektor pertanian tanaman pangan di Maluku, lanjutnya, masih ada tantangan-tantangan seperti soal kelancaran dan distribusi pupuk je petani, kemudian perubahan iklim terutama banjir.
"Kita terus melalukan perbaikan-perbaikan, jadi sampai dengan saat ini kita optimis khusus untuk beras pasti terjadi peningkatan produksi dan ditargetkan tahun 2022 kurang lebih 121 .000 ton gabah kering giling," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, produksi padi di Maluku sepanjang 2021 mencapai sekitar 116.800 ton GKG, dan mengalami kenaikan sekitar 6.350 ton atau 5,75 persen, jika dibandingkan pada 2021 yang sebesar 110.450 ton GKG.
Jika dikonversikan menjadi beras, maka produksi beras pada 2021 mencapai 65.410 ton.
Tiga kabupaten dengan produksi padi tertinggi di Maluku pada 2021 adalah Kabupaten Buru, Maluku Tengah, dan Seram bagian Timur. Sementara tiga kabupaten dengan produksi padi terendah ialah Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku Tenggara, dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Berdasarkan hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA) yang dilakukan BPS, realisasi panen sepanjang 2021 sebesar 28.320 Ha dan mengalami penurunan sekitar 1,21 persen dibanding 2020 yang mencapai luas 28.670 Ha.
Daerah penghasil yang mengalami peningkatan produksi padi relatif besar, yakni Kabupaten Buru. Produksi padi di Kabupaten Buru pada 2021 mencapai 60.572 ton GKG dan mengalami kenaikan 31,93 persen dibandingkan 2020. Apabila dikonversikan jadi beras, Kabupaten Buru menghasilkan 33.921,25 ton.
Luas panen padi di Buru mencapai 5.364,89 Ha atau naik 1,62 persen dibandingkan 2020.
Baca juga: Gubernur Maluku panen raya padi dan canangkan IP 400 di Seram Utara, dorong swasembada beras
Baca juga: BPS: Luas panen padi di Malut capai 7.782 hektar