Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) periode 2020-2024 Sandiaga Uno menilai tata kelola IT yang kuat menjadi hal penting dalam menarik investasi digital dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi di Indonesia.
Hal itu dikatakannya dalam acara Monthly Talk & Sharing Session yang diselenggarakan oleh ISACA Indonesia Chapter di Jakarta, Kamis (20/3).
Dikutip dari rilis pers, Jumat, Sandiaga membahas bagaimana profesional di bidang IT GRC (tata kelola, risiko, dan kepatuhan) dapat memberikan nilai tambah bagi dunia investasi digital. Terdapat sejumlah hal yang menjadi sorotan.
Pertama, keamanan siber sebagai fondasi investasi digital. Sandiaga menyebutkan bahwa 80 persen investor global mempertimbangkan keamanan siber sebelum berinvestasi.
Untuk itu, penerapan strategi Zero Trust Security dinilai penting untuk membangun kepercayaan investor dan memastikan keberlanjutan bisnis digital di Indonesia.
Kedua, Sandiaga mendukung penerapan kerangka kerja seperti ISO 38500 untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko keamanan informasi. Pendekatan ini diharapkan dapat membuat bisnis digital di Indonesia tumbuh dengan lebih aman dan efisien.
Sandiaga juga menekankan peran faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam investasi digital. Dengan memanfaatkan big data dan analitik prediktif, investor dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dengan mempertimbangkan transparansi, tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan bisnis.
Berikutnya, Sandiaga menegaskan bahwa keamanan, keberlanjutan, dan inovasi harus menjadi bagian utama dari strategi investasi digital.
Pendekatan ini diharapkan dapat membuat Indonesia lebih kompetitif dalam menarik "smart capital" dan membangun ekosistem bisnis digital yang kuat.
Sandiaga juga menyoroti peran teknologi informasi, kecerdasan buatan, dan big data dalam membantu Pemerintah memantau harga bahan pokok selama Ramadhan dan Lebaran. Dengan pendekatan ini, stabilitas harga dan daya beli masyarakat dapat terjaga dengan lebih baik.
Sandiaga turut menekankan pentingnya strategi adaptif dan berbasis data bagi profesional IT GRC untuk menghadapi ketidakpastian pasar, terutama dalam menghadapi tantangan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity).
Sandiaga menegaskan pentingnya kolaborasi antara Pemerintah, sektor swasta, dan komunitas teknologi untuk membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Dia yakin, dengan kebijakan yang mendukung dan inovasi yang tepat, Indonesia dapat menjadi pusat investasi digital terkemuka di Asia Tenggara.
Presiden Direktur ISACA Indonesia Chapter sekaligus CEO Veda Praxis Syahraki Syahrir menyoroti peran ISACA Indonesia Chapter dalam meningkatkan kesadaran terhadap tata kelola digital, keamanan siber, privasi, dan kepercayaan digital sejak 2023.
Dia juga menegaskan bahwa penting bagi Indonesia untuk menjaga lingkungan digital yang aman guna mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi digital.
"Saya percaya kepengurusan baru ISACA Indonesia dapat melanjutkan upaya ini untuk membantu pemerintah, regulator, serta pelaku industri dalam menciptakan ekosistem digital yang aman dan andal, mendukung visi Indonesia Emas 2045," ujar Syahraki.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sandiaga nilai tata kelola IT kuat dorong pertumbuhan ekonomi digital