Laju pertumbuhan penduduk di Kota Ambon yang mencapai 5,65 persen, tercatat merupakan yang paling tinggi diantaranya semua kabupaten/kota di Maluku dalam kurun 10 tahun terakhir. Kepala Bidang (Kabid) Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku, Maritje Pattiwaellapia di Ambon, Rabu, membenarkan pertumbuhan penduduk di Ambon tercatat paling tinggi di Maluku. "Yang paling lambat laju pertumbuhan penduduknya yakni Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) hanya 0,67 persen, diikuti Maluku Tengah 1,48 persen, Maluku Tenggara 1,56 persen, Seram Bagian Barat (SBB) 1,67 persen, Maluku Tenggara Barat (MTB) 2,03 persen, Kepulauan Aru 2,72 persen, Seram Bagian Timur (SBT) 2, 89 persen, Buru Selatan 3,08 persen, Kota Tual 4,22 persen dan Pulau Buru 4,41 persen. "Data ini merupakan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010 di Maluku," katanya. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk di Maluku tercatat 1.531.402 jiwa, yang terdiri dari 773.585 laki-laki dan 757.817 perempuan. Hasil sensus juga menunjukkan, penyebaran penduduk Maluku masih bertumpu di Maluku Tengah yakni sebanyak 23,59 persen dan diikuti Kota Ambon yakni 21,57 persen. "Kabupaten SBB ditempat ketiga dengan 10,75 persen, sedangkan Kabupaten/Kota lainnya masih dibawah delapan persen," katanya. Tiga kabupaten tercatat jumlah penduduknya sangat sedikit yakni Buru Selatan 53.593 orang, Kota Tual (58,073 orang) dan MTB dengan jumlah penduduk 35.392 orang. Sedangkan luas wilayah Maluku 581.376 km2 dengan 90 persennya merupakan perairan yakni seluas 527.191 km2 dan daratannya hanya 54.185 km2 atau hanya sebesar 10 persen. "Luas wilayah dataran Maluku yang hanya sebesar 54.185 km2 tersebut, maka kepadatan penduduk di Maluku sebesar 28,26 atau setiap satu km2 terdapat 28 orang penduduk," tandas Pattiwaelapia. Dia menambahkan, jumlah penduduk di Maluku terus bertambah, di mana pada tahun 1961 saat sensus pertama dilakukan setelah Indonesia merdeka hanya 551.018 jiwa dan selama 50 tahun terakhir jumlahnya meningkat tiga kali lipat. Jumlah penduduk Maluku sempat menurun pada sensus penduduk tahun 2000 akibat konflik sosial tahun 1999, karena saat itu kebanyakan warga memilih mengungsi ke luar Maluku. Sedangkan rasio perbandingan jenis kelamin tercatat laki-laki lebih tinggi dua persen dibanding perempuan, di mana kabupaten yang paling tinggi jumlah laki-lakinya yakni Kabupaten Kepulauan Aru yakni 108 persen dan terkecil di Kabupaten Maluku Tengara yakni 96 persen.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010