Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) mendorong masyarakat setempat termasuk pengusaha untuk memanfaatkan produk industri kecil menengah (IKM) lokal dalam upaya mendukung pengembangan IKM di daerah ini.
"Di Ternate ada ratusan jenis produk yang dihasilkan IKM setempat baik dalam bentuk makanan dan minuman maupun kerajinan, yang kualitasnya tidak kalah jika dibandingkan dengan produk IKM dari daerah lain," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperidag) Ternate Nuyadin A Rahman di Ternate, Senin.
Produk IKM dalam bentuk makanan dan minuman di antaranya sirup pala yang dikenal dengan minuman para raja-raja, kopi rempah dan olahan ikan, sedangkan dalam bentuk kerajinan di antaranya meubel bambu cina dan batik.
Menurut dia, Pemkot Ternate telah mengeluarkan Peraturan Wali Kota Nomor 21 Tahun 2018 untuk mendorong penggunaan produk IKM lokal, yang di antaranya mengatur kewajiban hotel, pusat perbelanjaan modern, toko dan berbagai perusahaan lainnya untuk membantu mempromosikan produk IKM lokal.
Khusus bagi pusat perbelanjaan modern dan toko diharuskan menerima minimal 20 persen produk IKM lokal dalam komoditas dagangan mereka dengan penetapan harga yang tidak merugikan IKM.
Disperindag, kata Nuryadin A Rahman, juga terus melakukan berbagai program untuk mendukung pengembangan IKM di daerah ini, seperti memberikan bantuan peralatan, pelatihan dan promosi melalui berbagai kegiatan pameran di dalam dan luar negeri.
Beberapa produk IKM yang mendapat prioritas pengembangannya dari Disperindag adalah olahan sirup pala dan kerajinan meubel kerajinan bambu cina, karena selain merupakan produk IKM yang sangat khas, juga memiliki prospek pasar di luar daerah.
Ia mengharapkan masyarakat Ternate, termasuk perusahaan yang beroperasi di daerah ini lebih mengutamakan produk IKM lokal ketika membeli produk IKM, misalnya ketika membeli kursi tamu lebih memilih kursi tamu produk IKM di daerah ini.
Di Kota Ternate saat ini ada 428 IKM dengan omzet mencapai sekitar Rp50 miliar, yang beberapa IKM di antaranya sudah menembus pasar domestik dan mancanegara, misalnya kopi rempah sudah sampai ke Prancis melalui fasilitas pemasaran online
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Di Ternate ada ratusan jenis produk yang dihasilkan IKM setempat baik dalam bentuk makanan dan minuman maupun kerajinan, yang kualitasnya tidak kalah jika dibandingkan dengan produk IKM dari daerah lain," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperidag) Ternate Nuyadin A Rahman di Ternate, Senin.
Produk IKM dalam bentuk makanan dan minuman di antaranya sirup pala yang dikenal dengan minuman para raja-raja, kopi rempah dan olahan ikan, sedangkan dalam bentuk kerajinan di antaranya meubel bambu cina dan batik.
Menurut dia, Pemkot Ternate telah mengeluarkan Peraturan Wali Kota Nomor 21 Tahun 2018 untuk mendorong penggunaan produk IKM lokal, yang di antaranya mengatur kewajiban hotel, pusat perbelanjaan modern, toko dan berbagai perusahaan lainnya untuk membantu mempromosikan produk IKM lokal.
Khusus bagi pusat perbelanjaan modern dan toko diharuskan menerima minimal 20 persen produk IKM lokal dalam komoditas dagangan mereka dengan penetapan harga yang tidak merugikan IKM.
Disperindag, kata Nuryadin A Rahman, juga terus melakukan berbagai program untuk mendukung pengembangan IKM di daerah ini, seperti memberikan bantuan peralatan, pelatihan dan promosi melalui berbagai kegiatan pameran di dalam dan luar negeri.
Beberapa produk IKM yang mendapat prioritas pengembangannya dari Disperindag adalah olahan sirup pala dan kerajinan meubel kerajinan bambu cina, karena selain merupakan produk IKM yang sangat khas, juga memiliki prospek pasar di luar daerah.
Ia mengharapkan masyarakat Ternate, termasuk perusahaan yang beroperasi di daerah ini lebih mengutamakan produk IKM lokal ketika membeli produk IKM, misalnya ketika membeli kursi tamu lebih memilih kursi tamu produk IKM di daerah ini.
Di Kota Ternate saat ini ada 428 IKM dengan omzet mencapai sekitar Rp50 miliar, yang beberapa IKM di antaranya sudah menembus pasar domestik dan mancanegara, misalnya kopi rempah sudah sampai ke Prancis melalui fasilitas pemasaran online
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019