Asrama Haji Ngade di kota Ternate, Maluku Utara yang digunakan sebagai transit bagi Jamaah Calon Haji (JCH) dari kabupaten/kota di Malut, pada musim haji 2019 hanya melayani JCH dari lima kabupaten.
"Di Malut ada 10 kabupaten/kota, tetapi JCH yang bisa dilayani di Asrama Haji Ngade hanya dari lima kabupaten karena kapasitasnya terbatas," kata Ketua Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah (PPIHD) Malut Alfian Wakatubun di Ternate, Rabu.
JCH yang dilayani di Asrama Haji Ngade itu diprioritaskan dari kabupaten yang jauh dari Ternate, seperti Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Pulau Taliabu dan Kabupaten Halmahera Timur, sedangkan JCH dari kabupaten lain memanfaatkan hotel yang ada di Ternate.
Menurut dia, kapasitas Asrama Haji Ngade hanya 280 orang, sementara jumlah JCH dalam satu kloter yang harus diberangkatkan dalam setiap hari dari Ternate ke embarkasi di Makassar sebanyak 450 orang sehingga sebagian harus ditampung di hotel.
Pihak Kanwil Kemenag Malut bersama Pemprov Malut terus melobi pemerintah pusat untuk menambah kapasitas Asrama Haji Ngade minimal sesuai jumlah satu kloter yakni 450 dan diharapkan hal itu sudah bisa terealisasi pada 2021.
Walaupun JCH dari lima kabupaten/kota yang tidak dilayani di Asrama Haji Ngade harus menginap di hotel sebelum diberangkatkan ke embarkasi haji Makassar, menurut Alfian, mereka tidak mengeluarkan biaya apapun karen semuanya sudah ditanggung oleh pemerintah kabupaten/kota asalh JCH.
Bahkan, untuk biaya embarkasi haji, seperti tiket pesawat dari Ternate ke Makassar pulang pergi dan berbagai biaya lainnya semuanya ditanggung oleh Pemprov Malut dan pemerintah kabupaten/kota asal JCH dan itu sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir ini.
Ia menambahkan, PPIHD Malut berhasil melukan lobi ke pisak bandara dan ke Angkasa Pura Makassar untuk mengizinkan JCH dari Malut saat turun dari pesawat langsung dijemput di tangga pesawat untuk diantar ke asrama haji dan itu karena banyak JCH Malut berusia lanjut.
Dari 1.321 kuota JCH Malut musim haji 2019 ini ada satu JCH yang batal berangkat karena sakit, namun Kanwil Kemanag Malut sudah mengusulkan penggantinya ke Jakarta agar jumlah JCH Malut tetap utuh sesuai kuota.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Di Malut ada 10 kabupaten/kota, tetapi JCH yang bisa dilayani di Asrama Haji Ngade hanya dari lima kabupaten karena kapasitasnya terbatas," kata Ketua Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah (PPIHD) Malut Alfian Wakatubun di Ternate, Rabu.
JCH yang dilayani di Asrama Haji Ngade itu diprioritaskan dari kabupaten yang jauh dari Ternate, seperti Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Pulau Taliabu dan Kabupaten Halmahera Timur, sedangkan JCH dari kabupaten lain memanfaatkan hotel yang ada di Ternate.
Menurut dia, kapasitas Asrama Haji Ngade hanya 280 orang, sementara jumlah JCH dalam satu kloter yang harus diberangkatkan dalam setiap hari dari Ternate ke embarkasi di Makassar sebanyak 450 orang sehingga sebagian harus ditampung di hotel.
Pihak Kanwil Kemenag Malut bersama Pemprov Malut terus melobi pemerintah pusat untuk menambah kapasitas Asrama Haji Ngade minimal sesuai jumlah satu kloter yakni 450 dan diharapkan hal itu sudah bisa terealisasi pada 2021.
Walaupun JCH dari lima kabupaten/kota yang tidak dilayani di Asrama Haji Ngade harus menginap di hotel sebelum diberangkatkan ke embarkasi haji Makassar, menurut Alfian, mereka tidak mengeluarkan biaya apapun karen semuanya sudah ditanggung oleh pemerintah kabupaten/kota asalh JCH.
Bahkan, untuk biaya embarkasi haji, seperti tiket pesawat dari Ternate ke Makassar pulang pergi dan berbagai biaya lainnya semuanya ditanggung oleh Pemprov Malut dan pemerintah kabupaten/kota asal JCH dan itu sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir ini.
Ia menambahkan, PPIHD Malut berhasil melukan lobi ke pisak bandara dan ke Angkasa Pura Makassar untuk mengizinkan JCH dari Malut saat turun dari pesawat langsung dijemput di tangga pesawat untuk diantar ke asrama haji dan itu karena banyak JCH Malut berusia lanjut.
Dari 1.321 kuota JCH Malut musim haji 2019 ini ada satu JCH yang batal berangkat karena sakit, namun Kanwil Kemanag Malut sudah mengusulkan penggantinya ke Jakarta agar jumlah JCH Malut tetap utuh sesuai kuota.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019