Atraksi musik bambu yang akan di tampilkan pada Festival Morotai di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut)  pada 2-8 Agustus 2019, diupayakan masuk Museum Rekor Indonesia (MURI)  dari segi jumlah peserta.

"Lebih dari 2.000 orang akan ambil bagian dalam atraksi musik bambu pada Festival Morotai nanti dan jumlah itu diperkirakan sudah memenuhi kriteria untuk masuk dalam rekor MURI," kata Bupati Pulau Morotai ,Benny Laos di Ternate, Minggu.

Musik bambu adalah salah satu musik tradisional yang sangat digemari masyarakat di Kabupaten Pulau Morotai, bahkan setiap anak dan orang dewasa di kabupaten perbatasan itu mahir memainkannya.

Menurut Bupati, selain musik bambu banyak pula atraksi menarik yang akan ditampilkan pada festival yang masuk dalam 100 kegiatan pariwisata Kementerian Pariwisata itu, di antaranya tarian kolosal dan parade perahu hias serta berbagai lomba yang melibatkan masyarakat setempat.

Kunjungan ke berbagai objek wisata, baik objek wisata bahari maupun objek wisata peninggalan Perang Dunia II, seperti ke Pulau Dodola dan telaga permandian Panglima Sekutu MC Arthur, juga menjadi bagian dari agenda dalam pelaksanaan Festival Morotai.

Wisastawan yang akan berkunjung ke Morotai untuk menyaksikan Festival Morotai, menurut Bupati,  tidak akan mengalami kesulitan karena aksesnya cukup lancar, transportasi udara misalnya ada penerbangan setiap hari melalui Ternate.

Akomodasi di Daruba, Kabupaten Pulau Morotai juga cukup banyak, walaupun semuanya berupa hotel melati, sedangkan bagi wisatawan yang ingin menginap di rumah warga banyak warga yang menyiapkan rumahnya sebagai home stay.

Bupati menambahkan, penyelenggaraan Festival Morotai merupakan salah satu upaya dari Pemkab Pulau Morotai bersama Kementerian Pariwisata untuk mendukung pengembangan Morotai sebagai salah satu dari 10 daerah destinasi wisata utama di Indonesia.

Kabupaten perbatasan yang pernah menjadi lokasi penyelenggaraan Sail Morotai ini ditargetkan pemerintah dapat memberi kontribusi kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 500 ribu orang per tahun, namun yang dapat direalisasikan beberapa tahun terakhir ini baru mencapai 1.000 orang lebih per tahun.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019